Debat Pilgub NTB: Strategi Zul, Iqbal, dan Rohmi Majukan Olahraga di NTB

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Pilgub NTB 2024

Debat Pilgub NTB: Strategi Zul, Iqbal, dan Rohmi Majukan Olahraga di NTB

Sui Suadnyana, Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 20 Nov 2024 23:25 WIB
Tiga paslon gubernur-wakil gubernur NTB saat debat publik ketiga Pilgub NTB, Rabu (20/11/2024).
Foto: Tiga paslon gubernur-wakil gubernur NTB saat debat publik ketiga Pilgub NTB, Rabu (20/11/2024). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Calon gubernur (cagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 2, Zulkieflimansyah, mengungkapkan NTB sebagai gudang atlet nasional. Zul menyoroti keberhasilan atlet-atlet, seperti Lalu Muhammad Zohri (lari) dan Sofyan Rachman Efendi (voli pantai) yang telah mengharumkan nama NTB di tingkat dunia.

Selain Lalu Muhammad Zohri dan Sofyan Rachman Efendi, Zul juga menyebut nama petinju wanita Uswatun Hasanah sebagai bukti NTB memiliki talenta luar biasa.

"Sangat disayangkan, gudang atlet seperti NTB ini belum memiliki tempat latihan yang memadai. Atlet voli pantai juara dunia dan petinju wanita juara Asia dari NTB ini hanya membutuhkan sentuhan dana yang cukup untuk terus berkembang," ujar Zul dalam debat ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024, Rabu malam (20/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zul dalam kesempatan itu mengapresiasi Siti Rohmi Djalilah yang saat menjadi Wakil Gubernur NTB mendampingi dirinya berhasil menjadikan Gumi Gora sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-28 bersama NTT. "Ini bukan hal yang mudah," ujar Zul.

Menurut Zul, menjadi tuan rumah PON 2028 adalah peluang besar yang akan memberikan multiplier effect bagi sektor olahraga dan ekonomi. Ia menargetkan diadakannya kompetisi berjenjang sebagai persiapan menyambut PON 2028.

"Kompetisi itu wajib dilakukan, ini berkaitan dengan pendanaan yang harus diakomodasi dalam APBD," jelas Zul.

Zul juga berencana menghimpun dana melalui program corporate social responsibility (CSR) untuk mendukung pendanaan di tingkat kabupaten/kota. "Bukan hanya soal prestasi, tetapi juga kebanggaan kita bersama," imbuhnya.

Iqbal Fokus pada Pencarian Bakat Kompetitif

Lalu Muhamad Iqbal, calon gubernur NTB nomor urut 3, menilai ada permasalahan mendasar dalam menciptakan atlet di NTB, yaitu kurangnya pencarian bakat yang kompetitif.

"Pencarian bakat harus dilakukan secara serius. Kompetisi berjenjang ini belum terlaksana dengan baik. Maka dari itu, program desa Rp 300 juta yang kami usulkan bertujuan mendukung hal ini," ungkap Iqbal.

Ia menambahkan, banyak pemuda di NTB mengeluhkan minimnya ruang berekspresi. "Membangun ruang ekspresi ini sejalan dengan visi Pak Prabowo, yaitu memulai pembangunan dari desa," lanjutnya.

Rohmi Upayakan Pembinaan-Fasilitas yang Maksimal

Berbeda dengan Zul dan Iqbal, calon gubernur nomor urut 1, Sitti Rohmi Djalilah, menekankan pentingnya langkah konkret dalam mengatasi permasalahan atlet di NTB, seperti pembinaan dan pembangunan fasilitas olahraga.

"Konkret saja. Pembinaan harus terus didorong, dan fasilitas olahraga dimaksimalkan penggunaannya," tegas Rohmi.

Rohmi juga mencontohkan keberhasilan atlet futsal asal Lombok Timur, Romi Humandri. "Untuk mendukung teman-teman seperti Romi, yang dibutuhkan adalah fasilitas yang memadai," tambahnya.

Zul dan Iqbal juga Beradu Gagasan soal Budaya

Dalam sesi yang berbeda, Zul mengeklaim dirinya telah memberikan perhatian besar terhadap budaya di NTB jauh sebelum menjabat sebagai gubernur.

"Sebelum menjadi gubernur, saya sudah mendirikan sekolah tinggi sosial budaya. Bahkan, 12 tahun lalu, saya mendirikan Institut Sosial dan Ilmu Budaya di Kabupaten Sumbawa," ungkap Zul.

Institut tersebut, lanjut Zul, memiliki program studi yang berfokus pada sejarah, sosiologi, seni tari, dan budaya. "Perhatian kami pada budaya sudah lama kami lakukan," tegas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Menanggapi pernyataan Zul, calon gubernur nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal, menyebutkan NTB masih tertinggal dibandingkan provinsi lain dalam hal memiliki institut budaya yang terstruktur.

"NTB masih menjadi salah satu provinsi yang belum memiliki institut atau sekolah tinggi ilmu budaya yang lebih mapan, seperti yang sudah ada di Jawa Tengah dan Sumatra Barat," ujar Iqbal, mantan Duta Besar (Dubers) Indonesia untuk Turki itu.

Menurut Iqbal, pengembangan budaya dan tradisi di NTB tidak hanya memerlukan lembaga pendidikan, tetapi juga penguatan industri kreatif dan budaya.

"Kami perlu mendorong pengrajin lokal dan memberikan penghargaan kepada mereka. Saya lebih senang menyebutnya 'art' karena mencakup kerajinan dan seni secara keseluruhan," jelas Iqbal.

Iqbal juga menyoroti pentingnya memberikan perhatian khusus kepada pelaku budaya dan perangkat adat di NTB. "Kesejahteraan perangkat adat dan pemangku adat harus menjadi prioritas karena mereka adalah penjaga tradisi dan budaya yang menjadi identitas kita," jelas Iqbal.




(hsa/hsa)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads