Kala Masalah Piala Dunia U20 hingga Krisis Air Dibahas di Debat Pilgub Bali

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Round Up

Kala Masalah Piala Dunia U20 hingga Krisis Air Dibahas di Debat Pilgub Bali

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 10 Nov 2024 08:05 WIB
Dua paslonΒ saat mengikuti debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 pada Sabtu (9/11/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU Bali)
Foto: Dua paslonΒ saat mengikuti debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 pada Sabtu (9/11/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU Bali)
Denpasar -

Pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U20 hingga krisis air bersih menjadi pembahasan dalam debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menggelar debat kedua Pilgub 2024 di The Meru Sanur, Denpasar, Sabtu (9/11/2024).

Pembahasan Piala Dunia U-20 dimulai ketika calon gubernur (cagub) nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, dalam sesi tanya jawab debat kedua Pilgub Bali 2024 menyentil batalnya Bali menjadi tuan rumah lantaran ditolak Wayan Koster saat menjabat sebagai Gubernur Bali.

De Gadjah mulanya menanyakan komitmen paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), jika menang dalam Pilgub Bali. De Gadjah meminta penjelasan Koster jika perintah presiden berbeda dengan perintah ketua umum partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika presiden mengambil keputusan sebuah program kebijakan atau keputusan yang meminta Saudara untuk melaksanakan, sementara ketua umum partai politik dari paslon 2 menentangnya, bagaimana? Apakah Saudara mengikuti presiden atau ketua umum?" tanya De Gadjah dalam debat tersebut.

Koster kemudian menanggapi pertanyaan De Gadjah itu. Koster memastikan akan mengikuti perintah dan kebijakan presiden. Namun, mantan anggota DPR RI asal Buleleng itu menegaskan tetap memperhatikan kajian agar kebijakan yang digulirkan pemerintah pusat benar-benar diperlukan Bali.

ADVERTISEMENT

"Kalau sudah ada keputusan yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, kami Koster-Giri akan patuh kepada kebijakan pemerintah pusat untuk melaksanakannya di daerah. Tentu saja kami memperhatikan dengan kajian agar kebijakan itu inline dengan kebutuhan daerah," kata Koster.

De Gadjah kembali merespons pernyataan Koster itu. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali itu lantas menyinggung sikap Koster saat menolak Tim Nasional (Timnas) Israel sehingga Piala Dunia U-20 batal digelar di Bali.

"Rekam jejak paslon dua menolak Piala Dunia U-20 pada saat menjelang Piala Dunia dan itu sebuah pembangkangan dan sebuah subkoordinasi," ujar De Gadjah. Ia pun menyayangkan olahraga dibawa ke ranah politik.

Merespons itu, Koster kembali menegaskan dirinya tidak menolak penyelenggaraan Piala Dunia U20. Ia menegaskan hanya menolak kehadiran Timnas Israel bermain di Bali.

Koster pun menyinggung Dasasila Bandung yang dihasilkan saat Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955. Ia juga mengutip Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 (Permenlu 3/2019) tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah.

"Mengapa saya menolak (Timnas Israel)? Karena ada Dasasila Bandung Konferensi Asia Afrika dan ada Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019. Tidak boleh mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Israel di dalam forum-forum resmi," ujar Koster.

Menurut Koster, lagu kebangsaan Israel akan berkumandang dan bendera negara zionis itu akan berkibar di Indonesia jika Timnas Israel ikut bermain dalam kompetisi sepakbola itu. Ia menyebut hal itu justru akan melanggar aturan yang berlaku di Indonesia.

"Kami di daerah justru mengikuti aturan yang dibentuk oleh pemerintah pusat," pungkas Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu.

Sementara permasalahan air bersih dibahas bermula ketika De Gadjah menyinggung krisis air bersih di Karangasem dan Buleleng. De Gadjah menuding permasalahan itu terjadi saat kepemimpinan Koster sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023.

"Kondisi Bali saat ini di daerah Karangasem dan Buleleng masih kekurangan air ya. Saya rasa dengan kepemimpinan lima tahun, jika serius melakukannya, kita bisa sampai sekarang Karangasem dan Buleleng bisa mendapatkan air bersih selayaknya," ujar De Gadjah.

De Gadjah juga menyinggung krisis air bersih di Bali selatan lantaran hotel dan vila masih memakai air bawah tanah. Selain itu, Ketua DPD Gerindra Bali itu juga berjanji akan menginstruksikan pemilik hotel dan vila untuk menanam biopori massal sesuai jumlah bangunan.

"Air laut kita ubah menjadi air tawar yang mana pembiayaan dari hotel-hotel tersebut. Dan juga pembuatan gorongan atau penampungan air untuk air hujan," imbuhnya.

Sementara itu, Koster mengakui krisis air yang terjadi di Karangasem, tepatnya di kawasan Kubu. Meski begitu, Koster menyebut bendungan di kawasan Abang sudah mulai menyalurkan air bersih ke kecamatan lain di Karangasem.

"Di Karangasem juga ada sumber mata air yang besar di Abang maupun kecamatan lainnya dan sekarang ada bendungan untuk menampung air tersebut, untuk disalurkan ke Kubu," ujar Koster.

Koster lantas menanggapi persoalan air bersih di Buleleng. Menurutnya, berdirinya Bendungan di Tamblang kini dapat menyuplai air bersih ke rumah-rumah penduduk dan untuk kepentingan irigasi.

"Oleh karena itu, akan dijadikan program prioritas ke depan. Buleleng dan Karangasem tidak lagi mengalami air bersih," pungkas Koster.

Sebagai informasi, KPU Bali mengambil tema 'Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah di Bali' dalam debat kedua Pilgub 2024. Pilgub Bali 2024 diikuti dua paslon, yakni Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri).

Paslon nomor urut 1, Mulia-PAS, diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yakni Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKN, PSI, dan PKS. Sementara paslon nomor urut 2, Koster-Giri, diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Buruh, Gelora, PBB, Hanura, PKB, Perindo, dan Ummat.




(hsa/hsa)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads