.webp)
Calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 2, Muhammad Suhaili Fadhil Thohir atau Abah Uhel, menyoroti kondisi 27 ribu kader posyandu di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Uhel, puluhan ribu kader posyandu di NTB dipandang sebelah mata.
"Berbicara soal kesehatan, ini pelayanan dasar yang sangat mendasar. Tidak boleh ditawar-tawar," tegas Uhel dalam debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 di Lombok Raya Hotel, Mataram, Rabu (23/10/2024) malam.
Uhel menegaskan ia dan Zulkieflimansyah berkomitmen untuk menjaga dan mewujudkan masyarakat NTB yang benar-benar sehat. Salah satu fokus mereka adalah memberikan perhatian lebih terhadap tenaga kesehatan (nakes).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus menjadi perhatian kita. Selain itu, beberapa aspek pembangunan juga harus melibatkan masyarakat secara partisipatif. Artinya, masyarakat harus dilibatkan dalam peningkatan aspek kesehatan," jelas mantan Bupati Lombok Tengah tersebut.
Uhel menegaskan 27 ribu kader posyandu di NTB memiliki tugas yang besar, tetapi selama ini belum mendapatkan perhatian yang layak.
"Ini akan menjadi perhatian kami. Selama ini mereka dilupakan. Kami akan meningkatkan insentif dan honor bagi para kader posyandu. Pemerintah tidak akan mampu menciptakan masyarakat sehat tanpa partisipasi masyarakat itu sendiri," ujar Uhel.
Seperti diketahui, Pemilihan Gubernur NTB 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon), yang akan memperebutkan suara dari 3.964.325 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) di 10 kabupaten/kota di NTB.
Paslon nomor urut 2, Zulkieflimansyah-Suhaili atau Zul-Uhel, diusung oleh tiga partai politik, yaitu PKS, Demokrat, dan NasDem. Zulkieflimansyah adalah Gubernur NTB periode 2018-2023 sekaligus politikus PKS, sementara Suhaili pernah menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah dan merupakan kader Partai Golkar.
(iws/gsp)
