Calon gubernur-wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin) menyoroti rendahnya indeks pembangunan keluarga dan indeks pembangunan manusia (IPM) di NTB. Sorotan itu diungkapkan Firin saat tampil dalam debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.
"Indeks pembangunan keluarga NTB menempati posisi 33 dari 35 provinsi di Indonesia. IPM kita juga rendah. Kita mesti mendukung hadirnya keluarga yang berkualitas supaya kita ber-NTB ini bangga," kata Firin saat debat yang digelar di Lombok Raya Hotel Mataram pada Rabu (23/10/2024) malam.
Rohmi lantas menyinggung upaya yang sudah dia lakukan untuk mewujudkan keluarga berkualitas itu. Ia mengeklaim telah meletakkan fondasi bagi terbangunnya keluarga berkualitas saat dirinya menjabat wakil gubernur (wagub) NTB periode 2018-2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kenapa saat jadi wagub saya meluncurkan Posyandu Keluarga yang hanya ada di NTB. Posyandu Keluarga melayani tidak hanya bayi dan ibu hamil, tetapi siklus hidup sampai remaja dan usia produktif," ujar Rohmi.
Rohmi-Firin diusung oleh PKB, PDIP, Perindo, dan Ummat. Paslon nomor urut 1 itu akan menghadapi dua penantang mereka dalam Pilgub NTB 2024.
Adapun, dua kandidat lainnya adalah paslon nomor urut 2 Zulkieflimansyah-Moh Suhaili Fadil Tohir (Zul-Uhel) dan paslon nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Tiga paslon ini akan merebut 3.964.325 suara pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024.
(iws/gsp)