KPU Buleleng menggelar debat perdana pemilihan calon bupati dan wakil bupati Buleleng, Rabu (23/10/2024). Debat diawali dengan pemaparan visi misi dari masing-masing pasangan calon (paslon).
Calon bupati nomor urut 1 Nyoman Sugawa Korry menyampaikan Buleleng dahulunya pernah menjadi ibu kota Provinsi Bali. Selain itu, Buleleng juga dikenal sebagai pusat pendidikan serta ekonomi di Bali. Namun, seiring berjalannya waktu, kejayaan Buleleng tersebut mulai menghilang.
"Kita tidak boleh diam. Dengan tantangan ke depan, kami siap tampil dalam kontestasi pilkada," kata Sugawa.
Dengan visi misi 'Buleleng Sakti Berbudi' Sugawa yakin bisa mengembalikan kejayaan Buleleng seperti di masa lalu. Ia berjanji akan membangun Buleleng tanpa korupsi.
"Untuk itu kami mengedepankan bahwa pembangunan Buleleng kami dorong dengan trisula investasi," ujarnya.
Sugawa menjelaskan ada sejumlah program prioritas yang telah disiapkan melalui trisula investasi. Di antaranya membangun Bandara Bali Utara dan mengembangkan Pelabuhan Celukan Bawang menjadi pelabuhan barang, penumpang serta pariwisata.
Kemudian, Sugawa juga mendorong investasi terhadap produk-produk pertanian, perikanan, dan peternakan di Buleleng. Di samping itu, pihaknya juga akan merealisasikan Buleleng sebagai kota pendidikan.
"Kami berkomitmen mewujudkan manusia Buleleng yang maju dan unggul maju dalam hal kreatif tangguh dan inovatif," katanya.
Sugawa juga akan memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang paripurna kepada masyarakat Buleleng. Dalam sektor kesehatan, Sugawa menyiapkan pelayanan kesehatan Jaminan Kesehatan Buleleng Sakti (JKBS). "Kami juga memberikan fasilitas terbaik buat masyarakat Buleleng pendidikan subsidi TK, SD, SMP," kata Sugawa Korry.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 2 Nyoman Sutjidra menyampaikan Buleleng mempunyai segudang potensi keindahan alam, pertanian, perikanan, kelautan dan pariwisata. Selain itu, Buleleng juga memiliki wilayah terluas dengan jumlah penduduk terbanyak di Bali.
"Namun, keberadaan potensi tersebut tidak melepas Buleleng dari sejumlah permasalahan dan tantangan mulai dari pertumbuhan jumlah penduduk yang berimbas pada meningkatnya kebutuhan pangan sandang dan papan persoalan air bersih pendidikan kesehatan infrastruktur hingga persoalan lingkungan hidup alih fungsi lahan serta hilirisasi hasil pertanian bonus demografi," kata Sutjidra.
Sutjidra berkomitmen untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan tersebut dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang akan direalisasikan dengan delapan misi. Di antaranya dengan mewujudkan fasilitas dan payung pendidikan yang merata terjangkau adil dan berkualitas, lalu mewujudkan tersedianya fasilitas dan layanan kesehatan serta jaminan kesehatan yang inklusif terjangkau adil dan berkualitas.
Kemudian, Sutjidra juga mengaku akan mewujudkan ekonomi yang produktif inovatif dan inklusif, mewujudkan kemandirian pangan dan terpenuhinya sandang pangan papan bagi krama Buleleng baik dari segi jumlah mutu maupun kontinuitasnya, mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang kredibel akuntabel serta menjamin kemudahan berinvestasi, mewujudkan stabilitas kepastian hukum dan ketertiban hukum, mewujudkan ketahanan sosial budaya dan pelestarian lingkungan memantapkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkeadilan.
Sutjidra berjanji akan mewujudkan pemerintahan yang melayani masyarakat. "Komitmen kami adalah bagaimana mewujudkan pemerintahan yang mendengar dan melayani karena masyarakat butuh didengar dan dilayani," jelas Sutjidra.
Simak Video "Video: Apresiasi Pj Gubernur Bali soal TPS yang Libatkan Gen Z-Perempuan"
(iws/gsp)