.webp)
Calon gubernur (cagub) Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyebut kondisi Bali yang sedang tidak baik-baik saja. De Gadjah menirukan ucapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Sekarang seorang De Gadjah dipanggil, disampaikan kepada saya, eh De Gadjah, Bali sedang tidak baik-baik saja," ujar cagub Bali dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang dimotori Partai Gerindra itu saat menemui kaum milenial di Banjar Wani, Desa Kerambitan, Tabanan, Sabtu (28/9/2024).
De Gadjah mengaku sempat bingung mengenai maksud Prabowo terkait pernyataan Bali sedang tidak baik-baik saja. Namun, setelah berkeliling De Gadjah mengungkapkan ternyata memang rakyat yang hidup dalam kemiskinan atau kurang sejahtera. Alasan itulah, De Gadjah berujar, yang membuat Prabowo menunjuk dirinya sebagai cagub Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah keliling ke pelosok-pelosok, ternyata banyak adik-adik kita yang tidak makan, tidak bisa sekolah. Banyak adik-adik kita yang cacat, tidak ada yang mengurus. Banyak petani-petani kita yang nggak (tidak) bisa sukses," beber De Gadjah.
Dia pun menyebut banyaknya proyek besar yang tidak membantu kesejahteraan rakyat. "Untuk apa kami membangun proyek gede-gede, tetapi rakyat nggak bisa makan? Betul nggak?" tanyanya kepada warga dalam acara kampanye dan simakrama di Wantilan Banjar Wani itu.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam itu De Gadjah juga mengungkapkan maraknya kasus bunuh diri di Bali. Menurutnya, penyebab bunuh diri mayoritas karena ekonomi atau kesejahteraan hidup yang kurang.
"Di Bali niki (ini), tingkat bunuh dirinya tertinggi di seluruh Indonesia. Sebanyak 90 persen itu semua karena kesejahteraan," terang pria asal Denpasar itu.
"Lain ceritanya kalau pinjol, judi online, lain lagi itu. Tapi kebanyakan karena kesejahteraan. Berarti ekonomi kita kurang baik," sambung mantan wakil ketua DPRD Kota Denpasar itu.
De Gadjah yang berpasangan dengan Putu Agus Suradnyana (pasangan Mulia-PAS) itu juga menceritakan pengalaman hidupnya. Dia mengaku pernah melalui masa-masa kelam dan lekat dengan premanisme. Namun, seiring waktu De Gadjah mengaku mulai mengubah pola pikir dan memperbaiki hidup. Dia pun sukses mengembangkan bisnis.
"Bli De Gadjah di bilang dulu preman di jalanan, karena memang untuk mengisi perutnya, untuk melanjutkan hidupnya," tutur pria berbadan kekar itu.
Setelah simakrama dengan warga di Banjar Wani, De Gadjah didampingi calon bupati-wakil bupati Tabanan I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika (Sengap) dan tim pemenangan melanjutkan perjalanan ke Pasar Senggol, Kota Tabanan.
(hsa/gsp)
