.webp)
Perebutan suara dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 diprediksi sengit. PDIP dipastikan mengusung duet Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri). Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung duet Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (PAS).
Agus Suradnyana dan Koster sama-sama berasal dari Buleleng. Keduanya diprediksi habis-habisan memperebutkan suara di Bumi Panji Sakti, sebutan Buleleng. Musababnya, Buleleng merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbanyak di Bali.
Berdasarkan data pemilih tetap (DPT) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, total pemilih di Buleleng mencapai 611.901 suara. Jumlah pemilih terbesar kedua dan ketiga di Bali adalah Denpasar dengan 495.896 suara dan Badung 403.326 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali tak menampik perebutan suara di Buleleng saat Pilgub Bali 2024 akan sengit. "Tentu karena kan keduanya (Koster dan Agus Suradnyana) dari Buleleng, tentu (potensi rebutan suara)," ujar Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack saat ditemui di Denpasar, Senin (26/8/2024).
Wanti-wanti Megawati soal PDIP Akan Dihabisi
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkap berbagai daerah yang menjadi basis suara PDIP akan dihabisi pihak lawan saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Menurutnya, Bali menjadi salah satu daerah yang bakal dihabisi oleh lawan-lawan politiknya.
"Saya seneng deh kalau dengerin 'nanti yang akan dihabisi', terus aku mikir 'lho kok kayaknya sopo yo'. Satu daerah Bali, dua Jawa Tengah, tiga Jawa Timur, empat, gitu kan," ujar Megawati saat pengumuman bakal calon kepala daerah gelombang ketiga seperti disiarkan di akun Youtube PDIP, Senin.
Seperti diketahui, Bali kerap disebut sebagai kandang banteng lantaran menjadi basis suara PDIP. Berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, PDIP mengamankan 10 kursi ketua DPRD, baik di tingkat provinsi maupun sembilan kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
Meski begitu, hasil yang berbeda didapatkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diusung PDIP kalah di Bali dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Prabowo Gibran yang diusung KIM meraup 54,26 persen suara pada Pilpres 2024 di Bali dan Ganjar-Mahfud mengantongi 42,04 persen suara. Perolehan suara terendah di Bali diraih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan 3,70 persen suara.
Hasil kemenangan Pilpres 2024 menjadi modal bagi partai-partai yang tergabung dalam KIM untuk Pilgub Bali 2024. De Gadjah-Agus Suradnyana pun bakal head to head dengan jagoan PDIP Koster-Giri Prasta.
Koster Klaim PDIP Solid
Agus Suradnyana awalnya merupakan ketua DPC PDIP Buleleng. Menjelang masa pendaftaran pasangan calon untuk Pilgub Bali, Agus Suradnyana dipecat sebagai kader PDIP. Ia lantas menerima pinangan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah untuk menjadi bakal calon wakil gubernur Bali.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster menegaskan Agus Suradnyana Agus Suradnyana telah menunjukkan gelagat kurang baik sebelum dipecat partainya. "Baru (dipecat). Karena memang sudah menunjukkan gejala-gejala yang kurang baik," kata dia di Kantor PDIP Bali, Denpasar, Senin.
Gelagat kurang baik yang dimaksud Koster adalah PAS ancang-ancang membelot agar berpeluang maju di Pilgub Bali 2024. Walhasil, sebelum diberi sinyal bakal maju di Pilkada 2024, Agus Suradnyana dipecat dari PDIP.
Koster mengeklaim kader PDIP di Buleleng tetap solid meski Agus memilih bergabung dengan KIM. "Kan yang dipilih cuma satu, yang lain tidak. Partai di Buleleng saya pastikan tetap solid," ujar Koster.
Meskipun perebutan suara di Buleleng akan sengit, Koster dan Giri Prasta yakin bisa meraup suara minimal 70 persen. "Harapannya begitu, logikanya di atas 70 persen bisa dicapai," ucap Koster.
"Saya pastikan PDI Perjuangan se-Bali solid," pungasnya.
Agus Suradnyana Yakin Menang di Buleleng
Putu Agus Suradnyana (PAS) juga optimistis bisa memenangkan perebutan suara masyarakat Buleleng pada Pilgub Bali 2024. Ia mengeklaim memiliki banyak kawan hingga ke pelosok desa dan percaya diri bisa mengalahkan Koster di sana.
"Belum lagi saya yang sudah lama bergaul, bermasyarakat, punya teman di desa-desa. Saya nggak berandai-andai, tapi mudah-mudahan saya bisa memenangkan pertandingan di Buleleng," ujarnya di Kantor DPD Gerindra Bali, Senin.
Agus Suradnyana menuturkan dirinya merupakan orang lama di PDIP. Bahkan, dia mengaku sebagai salah satu sosok yang membesarkan PDIP sejak 1996. "Saya rasa orang Buleleng tahu. Dari tahun 1996 saya di PDIP. Angkatan lawas di Buleleng. Mereka-mereka kan baru. Sudah aman," ujarnya.
Agus Suradnyana juga merespons terkait pemecatan dirinya sebagai kader PDIP. Ia mengaku sakit hati lantaran istrinya, I Gusti Ayu Aries Sujati, dicoret dari Daftar Calon Sementara (DCS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari PDIP pada Oktober 2023.
Meski begitu, Agus Suradnyana tidak ingin meminta loyalisnya mundur dari PDIP meski ia didepak dari partai berlogo banteng tersebut. "Biar saya dikeluarin. Kalau konsekuensi apa yang dilakukan PDIP, itu urusan mereka. Saya nggak pernah mengajak mereka untuk mundur," jelasnya.
Terlepas dari itu, Agus Suradnyana optimistis bisa menang di Buleleng karena didukung mesin partai yang tergabung dalam KIM Plus. Dia menargetkan dapat memenangkan 65 persen suara masyarakat Buleleng, termasuk di seluruh Bali.
(iws/iws)
