Putu Agus Suradnyana (PAS) angkat bicara soal statusnya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Status PAS di PDIP menjadi pertanyaan seusai maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali mendampingi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Mantan Bupati Buleleng dua periode itu mengatakan telah didepak sebagai kader PDIP. Bahkan, ia telah menerima surat dari partai politik (parpol) berlogo banteng moncong putih itu.
"Iya. Saya dikeluarin. Kalau status, saya dengar, isunya sudah lama saya dengar saya mau dikeluarin. Tadi ada surat, belum saya baca karena saya di sini," ungkap PAS di DPD Partai Gerindra Bali, Senin (26/8/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu pemecatan dirinya telah lama didengar oleh PAS. Bahkan, sejak istrinya, I Gusti Ayu Aries Sujati, dicoret dari Daftar Calon Sementara (DCS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari PDIP pada Oktober 2023.
Agus Suradnyana juga merasa geram sekaligus sakit hati lantaran istrinya dicoret dari DCS DPR RI dari PDIP. Sebab, istrinya sebelumnya terpaksa mengisi kuota perempuan untuk calon legislatif (caleg) DPR RI, tetapi dicoret ketika serius ingin berlaga.
"Karena saya merasa hal yang sangat menyakitkan, seorang mantan bupati dua periode, istrinya terpaksa mengisi kuota perempuan, tetapi akhirnya serius. Karena saya sebagai ketua partai bertanggung jawab terhadap perolehan suara di Buleleng. H-1 dicoret. Kalau H-3 mungkin banyak partai yang mau merebut ibu, tetapi saya nggak mau," bebernya.
Sejalan dengan PAS, Aries Sujati juga ditegaskan untuk mundur sebagai kader PDIP. Bahkan, surat pengunduran diri Aries Sujati disebut tengah diketik dan segera dikirimkan ke PDIP.
PAS mengatakan dirinya tidak ingin meminta loyalisnya mundur dari PDIP meski ia didepak dari partai berlogo banteng tersebut. Pasalnya, Agus enggan dinilai sebagai pengacau.
"Biar saya dikeluarin. Kalau konsekuensi apa yang dilakukan PDIP, itu urusan mereka. Saya nggak pernah mengajak mereka untuk mundur," jelasnya.
PAS hingga kini belum terdaftar sebagai kader partai manapun seusai terdepak dari PDIP. Pasalnya, PAS diberikan kebebasan oleh De Gadjah terkait hal tersebut.
"Dari Golkar juga diberikan (pilihan) bebas. Nanti pilihannya setelah jadi (wakil gubernur Bali), seperti apa. Kami diskusikan bersama," ungkap PAS.
(iws/dpw)