Sebanyak 9.411 orang resmi dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu. Penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan secara simbolis kepada sejumlah perwakilan di kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (23/12/2025).
Salah satu penerima SK, Munahir (56), penjaga sekolah di SMKN 1 Dompu. Ia tak kuasa menahan haru setelah akhirnya diangkat sebagai PPPK paruh waktu seusai mengabdi selama 34 tahun. Ayah lima anak itu mengaku telah melewati berbagai suka dan duka selama bekerja sebagai penjaga sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pekerjaan saya lakukan selama mengabdi. Mulai saya naik ke genteng, ke pohon, membersihkan sampah," kata Munahir ditemui detikBali usai pelantikan, Selasa.
Munahir bertugas sejak tahun 1991. Saat itu, ia mendapat gaji sekitar Rp 1.000 hingga Rp 15 ribu per bulan.
Meski begitu, Munahir tak mempersoalkan upah yang diterima. Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, Munahir memiliki pekerjaan sampingan menjadi buruh bangunan hingga tukang batu.
"Saya mencari pekerjaan sampingan, menjadi kuli bangunan, tukang batu, semua pekerjaan itu saya laksanakan," kata Munahir.
Dari hasil kerja sampingan tersebut, Munahir berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Saat ini, salah satu anaknya berprofesi sebagai guru, sementara lainnya bekerja di sektor swasta.
"Sekarang ada satu orang anak saya menjadi guru hingga karyawan swasta," kata pria berusia 69 tahun itu.
Atas pengabdian panjangnya, Munahir tidak hanya menerima SK PPPK paruh waktu, tetapi juga mendapatkan hadiah umrah dari Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan penghargaan tersebut.
"Ini tahun yang paling luar biasa dalam hidup saya. Tidak pernah menyangka mendapatkan hadiah umrah dan SK ini, Alhamdulillah," tandas Munahir.
Iqbal menyampaikan ucapan selamat kepada ribuan PPPK Paruh Waktu yang dilantik. Dia menyampaikan ucapan selamat, penantian panjang akhirnya tiba pada titik ini.
Iqbal berharap agar ribuan PPPK paruh waktu yang baru dilantik dapat diberikan kekuatan, kemampuan, dan kesehatan agar mampu memberikan pengabdian terbaik bagi Provinsi NTB.
"Mari kita niatkan pengabdian ini sebagai amal ibadah, amal jariyah bagi kita. Jangan lupa bersyukur, sebab hari ini ada 518 yang tidak bisa mendapatkan keberuntungan seperti teman-teman ini," jelasnya.
Pelantikan 9.411 PPPK paruh waktu tersebut menambah jumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB menjadi lebih dari 28 ribu orang. Jumlah tersebut terdiri atas sekitar 12 ribu pegawai negeri sipil (PNS) dan lebih dari 16 ribu PPPK, termasuk PPPK paruh waktu yang dilantik hari ini.
Iqbal menegaskan, keberadaan lebih dari 16.000 PPPK akan sangat menentukan kualitas pelayanan publik ke depan. Selain jumlahnya yang besar, sebagian di antaranya juga masih berusia relatif muda.
"Teman-teman ini adalah tulang punggung dari pelayanan publik, karena itu tidak ada pilihan lain. Semua yang ada hari ini harus memiliki dua hal. Pertama, kualitas dan kedua komitmen," ungkapnya.
Iqbal meminta setiap ASN yang dilantik harus menanam 10 pohon sebagai upaya keterlibatan abdi negara dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Hari-hari ini kita sedang dihadapi ancaman bencana lingkungan. Kita tidak boleh membiarkan apa yang terjadi di Aceh dan Sumatera terjadi di NTB. Maka kita harus pastikan bahwa kita bisa mengembalikan kondisi lingkungan kita," pungkasnya.
(nor/nor)










































