Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau wisatawan dan warga menjauhi area pantai di tengah cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 11-13 Desember 2025. Peringatan itu dikeluarkan menyusul potensi bencana hidrometeorologi dan angin kencang di sejumlah wilayah.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Mataram Cahya Samudra meminta aktivitas wisata di sepanjang garis pantai 9 kilometer untuk sementara dibatasi.
"Untuk wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di Kota Mataram, khususnya pantai-pantai di sepanjang garis pantai 9 kilometer, diharapakan untuk menjauhi (area pantai). Baik itu untuk berenang ataupun bermain di pinggir pantai dulu," kata Cahya saat dikonfirmasi detikBali di Mataram, Kamis (11/12/2025).
Ia menegaskan kondisi cuaca tidak aman untuk aktivitas laut. "Karena kondisi cuaca sedang tidak memungkinkan, bencana hidrometeorologi terus mengintai. Sehingga harapan kita, sambil menunggu cuaca membaik normal, warga kita imbau tidak berenang dan main-main (di pantai) dulu," sambungnya.
Cahya menyebut beberapa lokasi wisata yang langsung berdekatan dengan pantai, seperti Pantai Gading, Pantai Sunset Land, Pantai Loang Baloq, Pantai Tanjung Karang, Pantai Viral, Pantai Ampenan, hingga Pantai Mujang.
"Itu semua tentu harus kita waspadai. Nantinya, kita akan pakai pengeras suara yang ada di beberapa pantai, untuk mengingatkan pengunjung. Kita harapkan juga, para orang tua bisa mengawasi anak-anaknya saat bermain di pantai," ujar Cahya.
BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mencatat telah mengeluarkan peringatan dini untuk 11-13 Desember 2025. Masyarakat diminta waspada terhadap gelombang tinggi mencapai lebih dari 2 meter dan angin kencang selama tiga hari ke depan, khususnya di Selat Lombok selatan, Selat Alas, serta Samudera Hindia selatan NTB.
Simak Video "Video: BMKG Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan"
(dpw/dpw)