Dana Perlinsos di NTT Tersalurkan Rp 3,13 Triliun

Dana Perlinsos di NTT Tersalurkan Rp 3,13 Triliun

Simon Selly - detikBali
Senin, 24 Nov 2025 23:12 WIB
Kakanwil DJPb NTT Adi Setiawan saat pemaparan materi di Kantor DJPb Kupang, NTT, Senin (24/11/2025).
Foto: Kakanwil DJPb NTT Adi Setiawan saat pemaparan materi di Kantor DJPb Kupang, NTT, Senin (24/11/2025). (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat realisasi penyaluran dana Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) di NTT mencapai Rp 3,13 triliun.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Adi Setiawan saat konferensi pers Katong Pung APBN Regional NTT di Kantor DJPb NTT, Senin (24/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Adi, realisasi tersebut tersalurkan pada tiga jenis bantuan sosial (bansos). Yakni, Program Keluarga Harapan (PK), Bansos Yatim Piatu (Yapi), dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

"Sepanjang bulan Oktober jumlah penerima bansos Yapi sebanyak 4.796 orang, BPNT 820.379 orang, dan PKH 558.367 orang," jelas Adi.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk realisasi penerima PKH sebanyak 1.549.470 untuk Januari-Oktober 2025. "Untuk program PKH, penerima sebanyak 1.549.470 penerima manfaat. Dengan realisasi sebesar Rp 1, 24 triliun," tambah dia.

Adi menerangkan untuk program penyaluran dana Program Perlindungan Sosial seperti PKH sasarannya adalah ibu hamil anak usia dini hingga anak bersekolah.

"Sasarannya adalah anggota ibu hamil atau nifas, anak usia dini (0-6 tahun), anak usia dini (0-6 tahun), anak sekolah (SD sampai SMA)," ujar dia.

Adi juga mengatakan program BPNT telah terealisasi Rp 1,6 triliun untuk 2.818.289 penerima. "BPNT bertujuan agar membantu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang tidak mampu atau rentan miskin. Dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," kata dia.

Sementara itu, jumlah penerima bantuan sosial Yapi sebanyak 29.314 penerima dengan total realisasi Rp 15,67 miliar. "Bansos Yapi berupa bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan kepada anak penerima manfaat untuk meringankan beban biaya hidup," ujarnya.

Adi berharap seluruh penerima bansos dapat memanfaatkan dukungan tersebut untuk melindungi risiko sosial dan ekonomi. "Kita harapkan program sosial ini bida membantu masyarakat NTT, dalan memenuhi kebutuhan ekonominya," ujar dia.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads