Sebuah jembatan di Desa Rade, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), retak setelah diterjang banjir. Padahal, jembatan penghubung desa senilai Rp 6,2 miliar itu baru selesai dibangun dan tinggal menunggu diresmikan.
"Baru dilalui banjir sekali, jembatannya sudah retak dan rusak," ujar warga, Muhammad Ansari, kepada detikBali, Kamis (6/11/2025).
Ansari mengatakan proyek jembatan tersebut baru rampung dan sedang tahap finishing. Selain retak di bagian tengah jembatan, kondisi aspal di sisi timur jembatan itu juga terkelupas.
"Aspalnya retak dan material jembatan ada juga yang terkelupas," imbuhnya.
Berdasarkan data dari papan informasi proyek, kontrak pengerjaan jembatan Rade ini dimulai pada Februari 2025 dengan masa pelaksanaan selama 280 hari kalender. Anggaran proyek di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bima itu bersumber dari pendapatan hibah pemerintah pusat.
Sekretaris Desa (Sekdes) Rade, Amiruddin, membenarkan kondisi jembatan di sebelah utara desa tersebut retak dan rusak setelah hujan deras hari ini. Meski begitu, ia menyebut pengendara sepeda motor masih bisa melintasi jembatan tersebut.
"Benar retak. Tapi masih bisa dilalui oleh kendaraan sepeda motor," kata Amiruddin.
Simak Video "Video: Pelajar di Lombok Ditemukan Tewas Usai Terseret Air Bah "
(iws/iws)