Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menyosialisasikan Program 3 Juta Rumah kepada seluruh kepala desa di wilayahnya. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Hari ini kami melakukan sosialisasi pendataan program 3 juta rumah. Namun yang terpenting, kami harus mengacu pada satu data yaitu pada DTSen," kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lombok Tengah, Supriadin, kepada awak media, Senin (3/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan total kebutuhan rumah tidak layak huni (RTLH) di Lombok Tengah saat ini sebanyak 13.000 unit. Angka itu belum digabungkan dengan backlog perumahan sebanyak 1.500 unit, sehingga total kebutuhan rumah di daerah itu mencapai sekitar 14.500 unit.
"Itu menyebar di 12 kecamatan. Itu bisa kami usulkan melalui Sistem Sibaru (Sistem Informasi Baru), yang berfungsi sebagai pintu koordinasi antar instansi," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Sopo ini menyebut dukungan pendanaan dari program ini bisa saja bersumber dari APBN atau APBD provinsi maupun kabupaten. Namun untuk di Lombok Tengah, ia memperkirakan membutuhkan anggaran berkisar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per tahun, tergantung kapasitas fiskal masing-masing daerah.
"Kami berharap, dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, program ini dapat berjalan optimal. Target idealnya dalam satu tahun bisa tuntas. Namun tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran nasional dan daerah," bebernya.
Sebagai informasi, kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh 154 kepala desa dan kelurahan di Lombok Tengah. Selain itu, dihadirkan juga 12 camat untuk memberikan pemantauan terhadap seluruh wilayah.
(nor/nor)











































