Anggota Komisi V DPR Nilai Program 3 Juta Rumah Berat: Pemerintah Tak Punya Uang

Anggota Komisi V DPR Nilai Program 3 Juta Rumah Berat: Pemerintah Tak Punya Uang

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 07 Okt 2025 18:50 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi ditemui di Mataram, Selasa (7/10/2025). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi ditemui di Mataram, Selasa (7/10/2025). (Ahmad Viqi/detikBali).
Denpasar -

Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi menilai target pemerintah membangun 3 juta rumah dalam lima tahun ke depan terlalu berat untuk direalisasikan. Mori menilai pemerintah terkendala anggaran untuk mewujudkan program tersebut.

"Saya kira program 3 juta rumah itu berat. Pemerintah tidak punya uang. Tahun ini akan realisasi 400 ribu rumah di seluruh Indonesia," kata Mori di Mataram, Selasa (7/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat jatah 10.000 rumah dari target 3 juta yang akan dibangun pemerintah pusat pada 2026. "Kita syukuri ketimbang tahun ini mendapat 1.500 rumah. Ini naik 8 kali lipat. Mudahan dari tahun ke tahun ini konstan," kata Mori..

Ketua DPW NasDem NTB itu berharap pembangunan 10.000 rumah ini dapat membantu menekan jumlah masyarakat yang belum memiliki hunian layak. Berdasarkan data, kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di NTB masih mencapai lebih dari 400 ribu unit.

ADVERTISEMENT

"Ya mudahan dalam 4 tahun ke depan sudah tidak ada lagi rumah kumuh di NTB," kata Mori.

Ia menambahkan, kuota 10 ribu unit tersebut akan terus diperjuangkan di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. "Nanti kita minta dikawal di kementerian. Keuntungan kita di NTB punya dua anggota DPR di Komisi V ya bareng Pak Abdul Hadi," katanya.

Mori mengatakan pengusulan program rumah layak huni di NTB diharapkan tidak lagi menggunakan Data DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Musababnya, DTSEN itu belum diperbaharui selama 5 tahun.

"Karena kalau DTSEN ini sudah berubah. Kan data 5 tahun itu pasti sudah berubah yang tadi 5 tahun rumahnya jelek mungkin sekarang sudah bagus. Makanya harapan saya daerah juga ada peran menentukan program itu," tandas Mori.

Untuk diketahui, jumlah estimasi rumah tidak layak huni di NTB pada 2025 mencapai 30,18 persen atau setara 498.000 rumah.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, bakal menjadikan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai pilot project program 3 juta rumah. Program 3 juta rumah merupakan janji Presiden Prabowo Subianto.

"Saya memang memilih NTB sebagai percontohan," ujar Fahri saat Rapat Koordinasi (Rakor) Desain Penataan Perumahan dan Permukiman di NTB, Jumat (17/1/2025).

Pemilihan NTB sebagai percontohan program 3 juta rumah karena Fahri telah mengenal seluk-beluk Bumi Gora. "Jadi kalau ada yang bohong, saya tahu itu bohong. Kalau ada yang salah, saya tahu itu salah. Karena saya mengenal," ujar Fahri.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads