Kasus rabies di Dusun Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), merenggut satu korban jiwa. Safrianus Burdin (37) meninggal setelah digigit anjing peliharaannya sendiri.
Mirisnya, anjing rabies yang menggigit Safrianus justru disembelih dan dagingnya dimakan bersama-sama oleh warga setempat. Setidaknya, ada 17 warga desa setempat yang ikut pesta daging anjing.
Meskipun jarang ditemukan kasus rabies yang tertular melalui konsumsi daging anjing, tapi hal itu tetap berisiko. Pejabat Otoritas Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat, Yanuarius Saridin, mengatakan seseorang yang mengonsumsi anjing rabies bisa saja tertular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risiko Penularan Rabies
Menurut Yanuarius, hal itu bisa terjadi jika air liur atau cairan anjing masuk ke lendir mata hingga hidung manusia saat proses pemotongan hewan sebelum dimasak. Jika daging anjing rabies dimasak hingga suhu di atas 75 derajat Celcius, manusia yang mengonsumsinya tidak tertular virus rabies.
"Bisa ya bisa juga tidak. Dikatakan bisa bila proses pemotongan sebelum dimasak dimana liur, atau cairan masuk ke selaput lendir mata, hidung, mulut ataupun luka tubuh manusia bisa terinfeksi virus," jelas Yanuarius.
Ia menambahkan sekitar 90 persen kasus rabies pada manusia ditularkan melalui gigitan anjing, bukan lewat konsumsi daging yang sudah dimasak sempurna.
Warga yang meninggal dengan gejala rabies, Safrianus, diketahui tidak sempat mendapat vaksin antirabies (VAR) setelah digigit. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng, Manggarai, Jumat (24/10/2025) malam setelah sempat dirawat sejak sehari sebelumnya.
Dalam video yang diterima detikBali, Safrianus tampak terbaring tanpa baju di ruang perawatan. Ia sesekali duduk lalu kembali berbaring dengan napas tersengal.
"Tadi malam sekitar pukul 23.00 beliau putus napas," ungkap Kepala Desa Wejang Mawe, Raimundus Sali, Sabtu (25/10/2025).
Raimundus menjelaskan, Safrianus digigit anjing peliharaannya pada 5 September 2025 di bagian tangan.
"Korban ini digigit anjing peliharaannya sendiri," ujar Raimundus.
Menurutnya, keluarga sempat menyarankan agar Safrianus pergi ke puskesmas untuk mendapat vaksin antirabies. Namun, ia menolak karena yakin anjing miliknya tidak tertular rabies.
Mengeluh Dada Panas
Pada Kamis (23/10/2025), Safrianus mulai mengeluh panas di bagian dada. Keluarga kemudian membawanya ke RSUD Ruteng untuk berobat. Beberapa jam dirawat, nyawanya tidak tertolong.
"Korban mulai mengeluh panas di dada dan langsung dibawa ke RSUD Ruteng untuk berobat. Dia kaget ketika dokter yang tangani mendiagnosis bahwa korban positif rabies," tandas Raimundus.
Pesta Daging Anjing
Sebanyak 17 warga Dusun Uwu dilaporkan mengonsumsi daging anjing yang belakangan diketahui positif rabies. "Anjingnya, mereka termasuk korban, potong makan ramai-ramai dengan tetangga. Ada 17 orang tetangga sekitar yang ikut makan daging anjing tersebut," ungkap Kepala Desa Wejang Mawe Raimundus Sali, Sabtu (25/10/2025).
Raimundus mengatakan pihaknya kini melakukan pendataan kepada warga yang konsumsi anjing tersebut seusai Safrianus meninggal dunia. Data tersebut telah dikirim ke puskesmas untuk ditindaklanjuti.
"Tadi kami coba ambil data saja terkait keluarga dan tetangga korban yang ikut makan daging anjing tersebut. Datanya kami sudah kirim ke puskesmas untuk bisa dicari langkah antisipasi kepada yang bersangkutan jika ada gejala atau reaksi yang nampak pada diri mereka," jelas Raimundus.











































