Anjing Rabies Renggut Nyawa Majikan, Dagingnya Justru Dimakan Warga Ramai-ramai

Round Up

Anjing Rabies Renggut Nyawa Majikan, Dagingnya Justru Dimakan Warga Ramai-ramai

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 26 Okt 2025 07:00 WIB
Ilustrasi penyakit anjing gila
Ilustrasi rabies. Foto: Edi Wahyono
Manggarai Timur -

Seorang pria bernama Safrianus Burdin (37) meninggal dengan gejala rabies setelah digigit anjing peliharaannya di Dusun Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ironisnya, anjing tersebut justru sempat disembelih lalu dagingnya dikonsumsi bersama 17 warga desa lainnya.

Kronologi

Safrianus diketahui tidak sempat mendapat vaksin antirabies (VAR) setelah digigit. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng, Manggarai, Jumat (24/10/2025) malam setelah sempat dirawat sejak sehari sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video yang diterima detikBali, Safrianus tampak terbaring tanpa baju di ruang perawatan. Ia sesekali duduk lalu kembali berbaring dengan napas tersengal.

"Tadi malam sekitar pukul 23.00 beliau putus napas," ungkap Kepala Desa Wejang Mawe, Raimundus Sali, Sabtu (25/10/2025).

ADVERTISEMENT

Raimundus menjelaskan, Safrianus digigit anjing peliharaannya pada 5 September 2025 di bagian tangan.

"Korban ini digigit anjing peliharaannya sendiri," ujar Raimundus.

Sempat Menolak ke Puskesmas

Menurutnya, keluarga sempat menyarankan agar Safrianus pergi ke puskesmas untuk mendapat vaksin antirabies. Namun, ia menolak karena yakin anjing miliknya tidak tertular rabies.

Pada Kamis (23/10/2025), Safrianus mulai mengeluh panas di bagian dada. Keluarga kemudian membawanya ke RSUD Ruteng untuk berobat. Beberapa jam dirawat, nyawanya tidak tertolong.

"Korban mulai mengeluh panas di dada dan langsung dibawa keRSUDRuteng untuk berobat. Dia kaget ketika dokter yang tangani mendiagnosa bahwa korban positif rabies," tandasRaimundus.

Daging Anjing Dimakan Ramai-Ramai

Sebanyak 17 warga Dusun Uwu dilaporkan mengonsumsi daging anjing yang belakangan diketahui positif rabies. "Anjingnya, mereka termasuk korban, potong makan ramai-ramai dengan tetangga. Ada 17 orang tetangga sekitar yang ikut makan daging anjing tersebut," ungkap Kepala Desa Wejang Mawe Raimundus Sali, Sabtu (25/10/2025).

Raimundus mengatakan pihaknya kini melakukan pendataan kepada warga yang konsumsi anjing tersebut seusai Safrianus meninggal dunia. Data tersebut telah dikirim ke puskesmas untuk ditindaklanjuti.

"Tadi kami coba ambil data saja terkait keluarga dan tetangga korban yang ikut makan daging anjing tersebut. Datanya kami sudah kirim ke puskesmas untuk bisa dicari langkah antisipasi kepada yang bersangkutan jika ada gejala atau reaksi yang nampak pada diri mereka," jelas Raimundus.

Risiko Konsumsi Daging Anjing Rabies

Pejabat Otoritas Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat, Yanuarius Saridin, mengatakan seseorang yang konsumsi anjing rabies bisa saja tertular jika air liur atau cairan anjing masuk ke lendir mata hingga hidung manusia saat proses pemotongan hewan tersebut sebelum dimasak. Jika daging anjing rabies dimasak hingga suhu di atas 75 derajat Celcius, manusia yang mengonsumsinya tidak tertular virus rabies

"Bisa ya bisa juga tidak. Dikatakan bisa bila proses pemotongan sebelum dimasak dimana liur, atau cairan masuk ke selaput lendir mata, hidung, mulut ataupun luka tubuh manusia bisa terinfeksi virus," jelas Yanuarius.

Ia menambahkan sekitar 90 persen kasus rabies pada manusia ditularkan melalui gigitan anjing, bukan lewat konsumsi daging yang sudah dimasak sempurna.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pramono Segera Terbitkan Pergub Larangan Konsumsi Daging Anjing"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads