Kendala Keuangan, Operasional SPPG di Lombok Timur Disetop Sementara

Kendala Keuangan, Operasional SPPG di Lombok Timur Disetop Sementara

Sui Suadnyana, Sanusi Ardi W - detikBali
Senin, 20 Okt 2025 20:03 WIB
SPPG Dapur Mona Ahmed di Desa Setanggor, Kecamatan Sukamulya, Lombok Timur, NTB, disetop sementara. (Sanusi Ardi/detikBali)
Foto: SPPG Dapur Mona Ahmed di Desa Setanggor, Kecamatan Sukamulya, Lombok Timur, NTB, disetop sementara. (Sanusi Ardi/detikBali)
Lombok Timur -

Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Dapur Mona Ahmed setop beroperasi sementara. SPPG di Desa Setanggor, Kecamatan Sukamulya, di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu berhenti beroperasi sementara karena terkendala keuangan.

Penghentian sementara pengoperasian dan penyaluran menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada sekolah sasaran SPPG itu beredar di media sosial. Penutupan SPPG dilakukan melalui surat pemberitahuan yang diterbitkan pada 15 Oktober 2025, lengkap dengan tanda tangan pengelola SPPG di atas meterai. Berikut bunyi pemberitahuannya.

"Sehubungan dengan kendala proses pencairan anggaran, dengan ini kami memberitahukan bahwa Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan dilaksanakan/libur untuk sementara waktu."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Libur operasional MBG akan dimulai pada hari Kamis Tanggal 16 Oktober 2025 sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Seluruh kegiatan penyaluran dan pelaksanaan MBG akan kami informasikan lebih lanjut."

ADVERTISEMENT

Pantauan detikBali, SPPG di bawah naungan Yayasan Ponpes Darul Chalidi NW Pringgasela itu tampak sepi pada Senin (20/10/2025), Pintu SPPG Dapur Mona Ahmed tertutup, tetapi gerbangnya setengah terbuka.

Tak ada operasional di SPPG itu, hanya ada seorang perempuan paruh baya yang mengaku sebagai tukang sapu. Namun, perempuan itu enggan berkomentar dan memberikan keterangan. detikBali juga sudah mencoba menghubungi pengelola SPPG, tetapi belum ditanggapi.

Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Masbagik Selatan, Baiq Dewi Rukanti, mengatakan SPPG Dapur Mona Ahmed satu bulan sebelumnya aktif menyalurkan menu MBG kepada siswanya dan tanpa kendala. Namun, tak lama setelah itu, ia menerima surat pemberitahuan penghentian sementara penyaluran MBG.

"Sejak 16 Oktober kemarin, siswa kami di sini tidak mendapatkan MBG dan hal tersebut telah disampaikan kepada kami di sini melalui surat pemberitahuan dari pihak dapur," ucap Baiq Dewi.

Perempuan itu menegaskan penghentian SPPG Dapur Mona Ahmed bukan untuk selamanya, melainkan hanya sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Bukan dihentikan, tetapi di-pending untuk sementara dan saya juga sudah mengumumkannya kepada siswa dan menginformasikannya kepada wali murid supaya tidak menjadi pertanyaan," kata Baiq Dewi.

Menurut Baiq Dewi, program MBG sangat bagus. Di samping untuk pemenuhan gizi kepada siswanya, juga bisa mengirit uang jajan para siswa.

Noval, salah seorang siswa yang duduk dibangku kelas IV SDN 2 Masbagik Selatan, sedih dan kangen dengan menu MBG yang biasanya ia terima setiap hari.

"MBG rasanya enak, sedih sekarang karena beberapa hari tidak menerima MBG," ucap Noval.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Lombok Timur, Muhammad Juaini Taufik, mengatakan telah melaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait penghentian sementara operasi SPPG Dapur Mona Ahmed.

"Ini juga sudah kami sampaikan meskipun ini wewenangnya BGN, tetapi hal ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kami dari satgas untuk memastikan anak-anak di Lombok Timur untuk terus menerima MBG. Ini merupakan program yang baik," terang Juaini.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads