Turis Belanda Jatuh hingga Patah Tulang di Air Terjun Tiu Kelep

Seorang wisatawan asal Belanda bernama Marinus Johanes (75) terjatuh ketika berkunjung ke Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Turis tersebut kemudian digotong oleh pengelola wisata setempat karena mengalami patah tulang.

Pengelola wisata Air Terjun Tiu Kelep, Munawir, menjelaskan turis pria tersebut terpeleset ketika hendak menyeberangi sungai di area air terjun. Kondisi batuan sungai yang berlumut dan minimnya infrastruktur pengaman membuat turis tersebut terjatuh.

"Tamu ini tadi siang jatuh ketika menyeberangi sungai, karena jembatan tidak ada dan bebatuan yang licin menyebabkan dia (turis) terpeleset dan jatuh," jelas Munawir, kepada detikBali, Senin (6/9/2025) malam.

Akibat insiden tersebut Marinus mengalami patah tulang di bagian kaki. Setelah diberikan pertolongan pertama, pengelola air terjun kemudian menggotong Marinus menggunakan tandu ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.

"Teman-teman pengelola langsung melakukan penyelamatan, turis tersebut dibawa menggunakan tandu kemudian nanti dibawa ke Puskesmas untuk diberikan perawatan," imbuh Munawir.

Munawir mengungkapkan peristiwa jatuhnya wisatawan di area air terjun tersebut sudah sering terjadi. Beberapa bulan lalu ada dua turis asing mengalami hal yang sama. Menurutnya, infrastruktur objek wisata belum memadai. Di antaranya, tidak ada jembatan, alat pengaman, hingga kondisi jalan masuk yang rusak.

"Jembatan tidak ada, kondisi jalan juga rusak, ini yang menjadi penyebab banyaknya kejadian tamu yang terpeleset dan terjatuh," pungkas Munawir.

Munawir berharap jangan sampai kejadian seperti ini terus berulang sehingga menyebabkan pengunjung menjadi sepi dikarenakan infrastruktur tidak memadai.

"Kami mengharapkan supaya Dispar memberikan atensi khusus terkait infrastruktur yang ada supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Janganlah nunggu viral dulu seperti di Rinjani kemarin baru kemudian semuanya turun untuk memperbaiki, kami khawatirnya pengunjung jadi sepi nanti," tandas Munawir.