Warga Serang Polisi di Manggarai Tewas Usai Tembakan Peringatan Meletus

Warga Serang Polisi di Manggarai Tewas Usai Tembakan Peringatan Meletus

Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 06 Okt 2025 14:32 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi. (Foto: Thinkstock)
Manggarai -

Warga berinisial G (50) tewas seusai polisi melepaskan tembakan peringatan di Polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tembakan peringatan dilepaskan Kanit Jatanras Polres Manggarai, Aipda Krisno Hamid Kamal Ratuloli, untuk menenangkan situasi setelah dirinya mendapat serangan dari G dan puluhan warga lainnya.

G adalah keluarga korban penganiayaan di lokasi galian pasir Wae Reno, Kecamatan Wae Ri'i, Manggarai. G datang bersama puluhan warga untuk mencari pelaku yang sudah diamankan di Polres Manggarai, Sabtu (6/10/2025). Mereka datang ke kantor polisi membawa parang dan senjata tajam lainnya.

Kapolres Manggarai AKBP Hendry Syahputra mengatakan G sempat pingsan di depan lobi Polres Manggarai sebelum dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng. Menurutnya, G meninggal karena serangan jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa menit setelah situasi terkendali, seorang warga berinisial G yang berada di depan lobi Polres tiba-tiba jatuh pingsan. Anggota SPKT Polres Manggarai segera mengevakuasi korban ke RSUD Ruteng untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, pada pukul 13.50 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis," kata Hendry dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).

Hendry mengatakan penyebab kematian G itu juga sudah berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang ditandatangani dokter RSUD Ruteng. Menurutnya, tim medis menyatakan G meninggal akibat cardiac arrest atau henti jantung mendadak.

ADVERTISEMENT

Kronologi

Peristiwa itu bermula ketika warga Desa Ranaka berinisial M (40) diduga melakukan penganiayaan ringan terhadap pria berinisial S (38), operator alat berat asal Kecamatan Satar Mese Utara. Perselisihan dipicu oleh perbedaan pendapat terkait pekerjaan di lokasi galian pasir milik warga setempat.

Mengetahui adanya potensi keributan, Bhabinkamtibmas Kecamatan Satar Mese Utara, Aipda Emil Janan, turun ke lokasi dan melakukan pendekatan persuasif kepada warga agar tidak melakukan aksi balasan. Sementara itu, Kapospol Wae Ri'i, Aipda Erik Magus, mengamankan M untuk mencegah bentrokan di lapangan.

"Sekitar pukul 12.00 Wita, sekitar 50 orang dari keluarga korban tiba di depan Mako Polres Manggarai dengan membawa parang dan benda tajam," jelas Hendry.

Menurut dia, Kanit Jatanras Polres Manggarai Aipda Krisno Hamid Kamal Ratuloli sempat mengimbau warga agar tidak membawa senjata tajam saat datang ke Mako Polres Manggarai. Namun, imbauan itu diabaikan warga dan Krisno diserang.

"Karena imbauan tidak diindahkan dan yang bersangkutan diserang sampai jatuh, Aipda Krisno akhirnya melepaskan satu kali tembakan peringatan ke udara, hingga situasi berhasil diredam tanpa menimbulkan korban," kata Hendry.

"Langkah yang dilakukan anggota di lapangan sangat cepat, terukur, dan tetap humanis. Pendekatan persuasif diutamakan untuk menjaga keselamatan bersama," imbuh dia.

Hendry mengaku sudah menemui keluarga G seusai pria itu dinyatakan meninggal dunia. Jenazah G telah dibawa ke rumah duka di Desa Tengger, Kecamatan Satar Mese Utara. Menurutnya, perwakilan keluarga berinisial KT telah menerima penjelasan polisi maupun RSUD Ruteng terkait penyebab kematian G.

"Serta menyampaikan komitmen untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polres Manggarai, dan berjanji untuk memberikan pemahaman kepada keluarga almarhum untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban," jelas Hendry.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Rombongan Diplomat Dapat Tembakan Peringatan dari Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads