Warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan kondisi jalan provinsi di jalur Wakul-Ketejer, Kecamatan Praya, yang rusak parah. Lubang bertebaran di sepanjang jalan membuat sejumlah pengendara motor menjadi korban karena sulit dihindari.
Pantauan detikBali, kerusakan mulai terlihat dari simpang tiga Ketejer. Di titik ini terdapat setidaknya lima lubang besar dan beberapa bagian jalan bergelombang sehingga pengendara harus ekstra hati-hati.
Kerusakan semakin parah di depan Pasar Renteng. Hampir seluruh badan jalan berlubang dengan kedalaman mencapai 10 cm. Kondisi tersebut membuat pengendara harus melaju pelan agar tidak terperosok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi serupa juga terjadi hingga ke wilayah Wakul dan simpang empat IPDN. Dari Pasar Renteng, dalam jarak sekitar 100 meter terdapat lubang besar di tengah jalan yang dikhawatirkan membahayakan pengendara.
Sandi, warga Kelurahan Wakul, menyayangkan sikap pemerintah daerah Provinsi NTB yang dianggap lamban menangani persoalan tersebut. Menurutnya, lubang jalan terus melebar karena saluran irigasi sekitar mampet sehingga air hujan meluap ke badan jalan.
"Padahal dari tahun lalu udah dilaporkan rusak. Tapi sampai sekarang belum ada respon. Ini karena air sawah naik ke aspal makanya bolong," katanya kepada detikBali, Rabu (24/9/2025).
Keluhan serupa disampaikan Burhan, warga Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya. Ia menyebut hampir setiap minggu ada pengendara jatuh akibat jalan rusak, terutama di depan pasar.
"Hampir setiap minggu ada yang jatuh. Apalagi kalau hujan, air naik semua dan tidak ada yang kelihatan lubangnya. Makanya banyak yang jatuh," ujarnya.
Burhan menambahkan, salah satu korban asal Kecamatan Kopang mengalami patah tangan usai terjatuh di genangan air yang menutupi lubang besar.
"Kasian saya liat waktu itu, cewek naik motor metik. Langsung dibawa ke Leneng buat diurut," bebernya.
PUPR NTB Janjikan Perbaikan
Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki jalur tersebut. Ia menjelaskan, jalan Wakul-Ketejer sudah dikontrakkan dengan pihak vendor sejak 15 September 2025.
"Ruas Wakul-Ketejer yang digabung paketnya dengan Ruas Batunyala-Sengkol sudah berkontrak tanggal 15 September 2025, kegiatan di Bidang Bina Marga," katanya.
Sadimin menambahkan, pengerjaan akan dimulai dari perbaikan gorong-gorong yang selama ini mampet sehingga air menggenangi jalan.
"Minggu ini mulai pelaksanaan lapangan diawali pekerjaan penanganan gorong-gorong," pungkasnya.
(dpw/dpw)