Sekolah-sekolah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal menerima ratusan layar digital pintar atau smart digital screen dari Presiden Prabowo Subianto pada tahun ini. Distribusi perangkat tersebut ditargetkan rampung hingga akhir 2025.
"Ya, nanti (Smart TV) ini akan diberikan untuk sekolah negeri maupun swasta di Mataram. Sekarang masih proses pendataan. Intinya setiap sekolah pasti dapat," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf, saat diwawancarai detikBali, Senin (22/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf menjelaskan, bantuan smart digital screen akan disalurkan ke sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP).
"Masing-masing sekolah dari jenjang TK-SMP akan dapat smart digital screen dari Pak Presiden. Tidak boleh ada diskriminasi (semua akan dapat)," jelas Yusuf.
Berdasarkan data Disdik Mataram, terdapat 179 SD di wilayah tersebut, terdiri dari 146 SD negeri dan 33 SD swasta. Sementara itu, jumlah SMP mencapai 51 sekolah, terdiri dari 24 SMP negeri dan 27 SMP swasta.
"SD di Mataram ada 179 sekolah. Sedangkan untuk SMP ada 51 sekolah. Jadi nanti masing-masing sekolah dapat (entah itu 1 smart digital screen atau lebih per sekolah, nanti tergantung kebijakan pemerintah pusat). Jadi, nanti anak-anak bisa belajar dengan (lebih) inovatif," ujar Yusuf.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan distribusi smart digital screen ke 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia hingga akhir 2025.
"Tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah (termasuk sekolah rakyat) akan dapat. 10 November 2025, (nanti) 100 ribu sekolah akan dapat, sekarang baru 10 ribu," kata Prabowo.
Ia menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Sekolah Rakyat. Teknologi ini diharapkan dapat menunjang pembelajaran jarak jauh dan pemerataan akses pendidikan.
"Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat," ujarnya.
(hsa/hsa)