Dua Gunung Berapi di NTT Meletus Pagi Ini, Warga Diimbau Waspada

Dua Gunung Berapi di NTT Meletus Pagi Ini, Warga Diimbau Waspada

Yurgo Purab - detikBali
Senin, 22 Sep 2025 08:16 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus kembali, Senin (22/9/2025) pagi.
Foto: Gunung Lewotobi Laki-laki meletus kembali, Senin (22/9/2025) pagi. (PVMBG)
Flores Timur -

Dua gunung di Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pagi ini, Senin (22/9/2025). Dua gunung itu adalah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur dan Gunung Ile Lewotolok di Lembata.

Petugas Pos Pengamat Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Emanuel Rofinus Bere, menerangkan Gunung Lewotobi Laki-laki yang berstatus level IV (Awas) meletus pada pukul 07.00 Wita. Letusan itu memuntahkan kolom abu setinggi dua kilometer di atas puncak atau 3.584 meter di atas permukaan laut (mdpl). Saat meletus, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44,4 milimeter dan durasi kurang lebih 1 menit 40 detik," kata Emanuel dalam keterangan resmi, Senin.

Emanuel mengimbau masyarakat di sekitar gunung agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari sektoral barat daya-timur laut dan sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote," imbuhnya.

Sementara, Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata meletus sebanyak 67 kali sepanjang pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, Senin.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, mengatakan gunung setinggi 1.423 meter mdpl ini meletus dengan tinggi kolom abu 100-250 meter dan warna asap putih dan kelabu.

"67 kali letusan dengan amplitudo 10,1-29,5 milimeter dan durasi 60-369 detik," ujarnya Stanis, sapaannya.

Stanis mengimbau masyarakat di sekitar gunung agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi. Serta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas.

"Masyarakat diimbau agar tidak panik mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Ile Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu," tandasnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads