Kualitas Pendidikan NTT Turun, Pemprov Siapkan Rp 2,3 T untuk Tingkatkan Mutu

Kualitas Pendidikan NTT Turun, Pemprov Siapkan Rp 2,3 T untuk Tingkatkan Mutu

Simon Selly - detikBali
Kamis, 18 Sep 2025 17:13 WIB
Pertemuan antara kepala sekolah se-Nagekeo, Kamis (18/9/2025). (Dok. Humas Pemprov NTT)
Foto: Pertemuan antara kepala sekolah se-Nagekeo, Kamis (18/9/2025). (Dok. Humas Pemprov NTT)
Kupang -

Kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu diungkap Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena.

Melkia menyebut kualitas pendidikan di NTT turun disebabkan banyak faktor. Seperti mulai dari guru, orang tua, siswa, hingga pemerintah.

"Tapi dari semua faktor ini, guru adalah faktor kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan di setiap sekolah," kata Melki saat menghadiri pertemuan bersama Pengawas, Para Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah, dan para Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo di SMA St. Klemens Boawae, Kamis (18/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus Golkar ini menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Mengingat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT tahun 2024 berada di posisi 35 dari 38 provinsi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Ini yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terendah keempat di Indonesia. Untuk itu, para guru dan tenaga kependidikan harus secara serius memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi para peserta didik termasuk mengenali potensi dan kemampuan dari masing-masing peserta didik," jelasnya.

Ia menambahkan guru dan kepala sekolah harus mengenal betul peserta didiknya dalam potensi pembelajaran di sekolah. "Saya minta pada kepala sekolah dan para guru agar harus kenal betul anak didiknya. Kenali apa yang menjadi potensinya dan arahkan secara baik, harus kemana dia nantinya," tandasnya.

Anggarkan Rp 2,3 Triliun untuk Pendidikan

Terkait peningkatan kapasitas guru dan kesejahteraannya, Melki memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mengalokasikan anggaran Rp 2,3 triliun untuk sektor pendidikan dari total APBD Rp 5 triliun. Hal ini demi meningkatkan mutu pendidikan di NTT.

"Dengan alokasi APBD NTT saat ini untuk sektor pendidikan sebesar Rp 2,3 triliun dari total anggaran Rp 5 triliun, kami berharap agar peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat berjalan maksimal," tambahnya.

Mantan Anggota DPR RI ini juga meminta agar masing-masing sekolah harus memikirkan untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis sekolah. Tujuannya untuk menunjang operasional sekolah serta menumbuhkan daya kreativitas para peserta didik.

Program 1 Sekolah 1 Produk

Sementara itu, Bupati Nagekeo Simplisius Donatus menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo dalam mendukung berbagai program prioritas Pemprov NTT di sektor pendidikan.

"Pastinya Pemerintah Kabupaten Nagekeo mendukung penuh program-program Bapak Gubernur, baik itu persiapan masuk sekolah kedinasan. Juga satu sekolah satu produk agar setiap sekolah dapat menghasilkan produk untuk mendukung kemandirian ekonomi lokal," kata Simplisius.

Sementara, Ketua Osis SMAN 1 Aesesa, Dian, mengatakan rendahnya kualitas pendidikan di NTT karena tidak didukung sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Namun, ia tidak mau menyerah dengan keadaan yang demikian.

"Kami juga punya daya juang, kami punya usaha. Kami tidak mau NTT jadi provinsi dengan kualitas pendidikan terendah di Indonesia. Dari Nagekeo kami siap dukung memajukan pendidikan di NTT," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, para ketua Osis SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo menyampaikan komitmen bersama Gubernur NTT guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Nagekeo. Dalam kesempatan itu, Melki juga menyerahkan bantuan pendidikan bagi siswa-siswi miskin berprestasi dan terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads