Aksi 4 Anjing Pelacak Polri Cari Korban Banjir Nagekeo Jadi Tontonan Warga

Aksi 4 Anjing Pelacak Polri Cari Korban Banjir Nagekeo Jadi Tontonan Warga

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 18 Sep 2025 14:14 WIB
Polisi dengan anjing pelacak mencari tiga korban hanyut akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, NTT, Kamis (18/9/2025). (Dok. Polsek Mauponggo)
Foto: Polisi dengan anjing pelacak mencari tiga korban hanyut akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, NTT, Kamis (18/9/2025). (Dok. Polsek Mauponggo)
Manggarai Barat -

Empat anjing pelacak (K9) milik Polri mulai mencari tiga korban hanyut akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (18/9/2025).

"Tim K9 mencari korban banjir bandang yang hilang," kata Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suariawan, Kamis.

Anjing pelacak itu terdiri dari dua anjing K9 dari Markas Besar (Mabes) Polri, dan dua anjing K9 dari Polda NTT. Tim dengan anjing pelacak Mabes Polri sebanyak enam personel, dan lima personel tim dengan anjing pelacak Polda NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjung pelacak itu bernama Felicia, Karel, Born dan Mosa. Anjing-anjing itu terlihat mengendus sejumlah titik di sepanjang alur sungai tempat korban hilang itu hanyut. Di sekitar di lokasi dipasang garis polis. Di kejauhan terlihat banyak warga menonton aksi anjing pelacak tersebut.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya terdapat empat warga Desa Sawu yang hanyut akibat banjir bandang pada 8 September lalu. Satu orang sudah ditemukan tewas pada 10 September lalu, yakni Achiles Agustinus Busa Jago. Balita berusia 14 bulan itu ditemukan di bawah tumpukan kayu di alur sungai, sekitar dua kilometer dari rumahnya.

Adapun tiga korban hanyut yang belum ditemukan itu bernama Mariano Tom Busa Jago (29), Sebastiana So'o (42), dan Desiderius Geraldi (14 bulan.

Selain itu, terdapat enam korban tewas akibat banjir bandang Nagekeo, semuanya di Kecamatan Mauponggo. Lima orang berasal dari Desa Sawu dan satu orang dari Desa Lokalaba. Satu korban dari desa Sawu meninggal dunia di RSUD Aeremo, kemarin sore.

Korban banjir bandang itu juga menyebabkan dua orang luka berat. Kedua korban dirujuk dari Puskesmas Maupoggo ke RSUD Aeremo Mbay. Dengan demikian, hingga 17 September 2025, terdapat 11 korban banjir bandang Nagekeo, termasuk korban luka.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads