Dua korban banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dirujuk dari Puskesmas Mauponggo ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Mbay, Nagekeo, Selasa (16/9/2025). Kedua pasien dewasa tersebut mengalami luka berat.
"Iya (dirujuk ke RSUD Aeramo, Mbay)," kata Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Puskesmas Mauponggo, Michael Eo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua korban yang dirujuk, yakni Ferdinandus Salomon Plewang (30) dan Yosefina Letek Keban (45). Ferdinandus mengalami luka di sekujur tubuh, kaki kiri susah digerak.
Sementara Yosefina mengalami patah kaki. Keluhan lain Yosefina adalah badan lemas dan nyeri seluruh tubuh. Kondisi Yosefina termasuk luka berat.
Diketahui, Kecamatan Mauponggo menjadi wilayah terparah diterjang banjir bandang di Nagekeo pada 8 September 2025 malam. Banjir bandang itu menyebabkan enam warga meninggal dan tiga orang hanyut.
Delapan dari sembilan korban berasal dari Kampung Sawu, Desa Sawu, lokasi terparah banjir bandang Nagekeo. Korban meninggal dunia dan hanyut itu diterjang banjir bandang.
Satu korban meninggal dunia berasal dari Desa Lokalaba. Korban bernama Agustinus Lena itu meninggal karena syok saat menyaksikan banjir menerjang pemukiman.
Dengan demikian, hingga 16 September 2025, terdapat 11 korban banjir bandang Nagekeo, termasuk korban luka. Berikut rinciannya:
Korban meninggal dunia:
- Elgius Sopi Bela (35 tahun).
- Maria Kondriani F Nua (6 bulan), anak Elgius.
- Fancelina Meli Boa (60 tahun), mertua Elgius.
- Achiles Agustinus Busa Jago (14 bulan).
- Agustinus Lena.
- Ermelinda Co'o (36 tahun).
Korban hanyut:
- Mariano Tom Busa Jago (29 tahun).
- Sebastiana So'o (42 tahun).
- Desiderius Geraldi (14 bulan).
Korban luka berat:
- Ferdinandus Salomon Plewang (30 tahun).
- Yosefina Letek Keban (45 tahun).
(hsa/hsa)