Biaya operasi pengangkatan peluru di batang otak siswi Kelas 3 Sekolah Dasar Inpres (SDI) Kuwu di Desa Nenu, Kecamatan Cibal, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria N Ivanna Ilut (9), mencapai puluhan juta rupiah. Ivanna dioperasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Johannes Kupang.
"Untuk urusan administrasi (biaya rumah sakit), yang urus semuanya itu teman-teman dari Wahana Visi Indonesia," kata ayah Ivanna, Rikardus Nelo, Selasa (19/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya rumah sakit Ivanna sudah mencapai Rp 82 juta hingga Senin (18/8/2025). Besaran tanggungan itu bisa bertambah karena Ivanna masih menjalani kontrol di rumah sakit tersebut.
Rikardus berterima kasih kepada WVI yang membantu biaya operasi anaknya. Ia mengatakan Ivanna menjadi anak binaan WVI sejak masih pendidikan anak usia dini (PAUD).
"WVI memperhatikan kesejahteraan anak binaan mereka di bidang pendidikan dan kesehatan. Sebagai orang tua kami sangat bersyukur dengan bantuan dari teman-teman WVI," ujar Rikardus.
Kondisi Ivanna, terang Rikardus, terus membaik. Ivanna diperbolehkan pulang ke rumah kemarin. Besok Ivanna menjalani kontrol di rumah sakit.
Diketahui, Ivanna tertembak senapan angin oleh RED pada 9 Agustus 2025 sekitar jam 07.00 Wita. Insiden itu terjadi di dapur rumah warga Kampung Kuwu bernama Vinsensius Kar. Senapan angin tersebut milik Vinsensius.
Saat itu, RED dan Ivanna datang ke rumah tersebut untuk mengajak siswa lain berangkat ke sekolah. Ketika masuk ke dapur, RED menemukan senapan angin dan mengarahkannya ke Ivanna.
Tanpa sengaja, siswa kelas 6 SDI Kuwu itu menarik pelatuk senapan yang ternyata masih berisi peluru dan mengenai dahi kanan Ivanna.
Ivanna sempat dirawat di RSUD Ruteng yang berada di ibu kota kabupaten Manggarai. Pada 11 Agustus, Ivanna dirujuk ke RSU WZ Yohanes Kupang untuk menjalani operasi pengangkatan peluru di batang otak.
Ivanna dirujuk karena tak ada dokter bedah saraf di RSUD Ruteng. Ivanna telah menjalani operasi selama lima jam di RSU WZ Yohanes Kupang.
(iws/iws)