Pria berinisial HB diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya saat sedang mengaji. HB merupakan guru ngaji di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kasus dugaan pelecehan seksual tersebut ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram. Sejauh ini, ada sebanyak enam anak yang telah mengadu menjadi korban pencabulan oleh guru ngaji itu.
"Korban sekitar enam orang sementara," ujar Kasubnit I PPA Satreskrim Polresta Mataram, Aiptu Sri Rahayu, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Rahayu mengungkapkan dugaan pelecehan seksual tersebut telah dilakukan HB berkali-kali sejak 2022. Menurutnya, HB melakukan pelecehan seksual dengan memegang bagian tubuh sensitif muridnya.
"Korban yang pertama itu bilang 12 kali (dilecehkan). Tapi saya rasa lebih, karena (HB menjalankan aksinya) setiap kali ada kesempatan," imbuh Sri Rahayu.
Berdasarkan pengakuan korban, Sri Rahayu berujar, HB menjalankan aksinya ketika para murid sibuk menyimak pengajian. HB mendekati korban dan memegang bagian intim korban yang sedang mengaji.
"Ketika dilihat situasi aman dan ada kesempatan, dia cubit, rangkul (korban)," ujar Sri Rahayu.
Kasus dugaan pelecehan seksual oleh guru ngaji itu mencuat setelah seorang korban bercerita kepada tamannya yang juga mengaji di sana. Ternyata, teman korban itu juga mengalami hal serupa. Mereka lantas menceritakan peristiwa tersebut kepada orang tua masing-masing dan kemudian membuat laporan.
"Kasus tersebut masih kami dalami dan penanganannya masih dalam tahap penyelidikan," pungkasnya.
(iws/hsa)