TNGR Pertimbangkan Tutup Seluruh Jalur Pendakian Rinjani

TNGR Pertimbangkan Tutup Seluruh Jalur Pendakian Rinjani

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 22 Jul 2025 18:20 WIB
Suasana di Gunung Rinjani.
Suasana di Gunung Rinjani. (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) tengah mempertimbangkan rekomendasi Menko Polhukam Budi Gunawan untuk menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani, menyusul maraknya kecelakaan pendaki belakangan ini.

Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan instansi terkait untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut.

"Jadi masih ada wisatawan yang melakukan pendakian di gunung Rinjani, namun jumlah kuotanya dikurangi. Sebab masih dilakukan perbaikan pada jalur-jalur pendakian yang rawan terjadi kecelakaan," kata Yarman di Mataram, Selasa (22/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani dan jalur Torean menuju Danau Segara Anak masih dibuka. Namun, jalur dari Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak telah ditutup sejak Kamis pekan lalu.

"Sekarang kan masih (pendakian), yang kami tutup kan Pelawangan Sembalun ke Danau (Segara Anak), dan kami kurangi kuotanya, karena kami lagi perbaikan jalur sekarang," jelas Yarman.

ADVERTISEMENT

Ia menyadari bahwa penutupan jalur berdampak pada perekonomian masyarakat lokal, terutama pemandu wisata dan porter. Sebab, sebagian besar wisatawan memang ingin bermalam di Danau Segara Anak.

"Kami tidak ingin berlama-lama juga (menutup pendakian sementara), tetapi ini kan keselamatan orang yang penting, itu yang menjadi pertimbangan," ujarnya.

Yarman menyebut TNGR saat ini sedang memasang tangga menuju Danau Segara Anak sebagai langkah mitigasi kecelakaan di jalur curam tersebut.

"Kami pasang anak tangga gitu lah untuk ke bawah (Danau Segara Anak) supaya teman-teman nyaman kan gitu," tandasnya.

Selain pembenahan jalur, TNGR juga tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang lebih ketat. Pembahasan dilakukan bersama para pihak terkait.

"Tadi kita membahas tata kelola taman nasional dan permasalahan-permasalahan yang terjadi, dan apa tindakan kita berikutnya. Upaya-upaya apa yang sudah kami lakukan dan apa yang akan kami lakukan, artinya kami coba pembenahan untuk ke depan itu bagaimana," jelas Yarman.

Menurut Yarman, selain SOP, pendakian Gunung Rinjani juga membutuhkan fasilitas penunjang yang memadai, termasuk perlengkapan keselamatan.

"Terkait dengan penguatan sistem, seperti SOP saya sampaikan juga, terus pengadaan sarana dan prasarana, itu kan penting juga, artinya sarana dan prasarana itu shelter, peralatan SAR, termasuk juga drone itu perlu, penting di situ," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik petugas taman nasional maupun pelaku wisata.

"Ketiga adalah peningkatan SDM, saya sampaikan SDM ini adalah petugas dan masyarakat pelaku wisata," imbuhnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Budi Gunawan mengimbau agar semua jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara. Pemerintah juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP di kawasan taman nasional tersebut.

"Mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama, serta mengapresiasi kerja sama seluruh pihak dalam upaya meningkatkan tata kelola dan mitigasi risiko di Gunung Rinjani," kata Budi dalam keterangan tertulis Kemenko Polhukam, Jumat (18/7/2025).

Budi menegaskan keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas. Pembukaan jalur pendakian hanya akan dilakukan jika seluruh standar keamanan telah dipenuhi melalui koordinasi lintas instansi.

"Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan," katanya.

Keputusan itu diambil usai rapat koordinasi yang melibatkan Basarnas, Balai TNGR, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata NTB, dan pemangku kepentingan lainnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Juliana Marins Tewas, Netizen Brasil Salahkan Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Hide Ads