Kabut Tebal, Helikopter Kesulitan Evakuasi Jasad Turis Brasil di Rinjani

Kabut Tebal, Helikopter Kesulitan Evakuasi Jasad Turis Brasil di Rinjani

Sanusi Ardi - detikBali
Rabu, 25 Jun 2025 13:45 WIB
Evakuasi Turis Brasil Jatuh di Gunung Rinjani
Foto: Evakuasi turis Brasil di Gunung Rinjani. (dok. Istimewa)
Lombok Timur -

Helikopter Basarnas sudah tiba di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk mengevakuasi jenazah turis Brasil, Juliana Marins (27), di dasar jurang jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (25/6/2025). Namun, helikopter kesulitan menuju titik lokasi lantaran medan yang sulit ditambah kabut tebal.

Kepala Balai TNGR Yarman Wasur mengungkapkan tim SAR sampai saat ini masih berupaya melakukan evakuasi jenazah korban di jurang dengan kedalaman 600 meter untuk dibawa ke atas sampa Pelawangan, salah satu pos atau titik aman dalam jalur pendakian Rinjani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Helikopter dari Basarnas sudah sampai, tetapi belum bisa menuju titik lokasi karena cuaca berkabut dan medan yang sulit," terang Yarman.

Demi memperlancar proses evakuasi, Yarman melanjutkan, TNGR menutup sementara jalur pendakian.

"Ini penutupannya sementara sampai proses evakuasi selesai. Ini kami lakukan supaya proses evakuasi tidak terganggu dan demi kenyamanan pengunjung juga," terang Yarman.

Dia pun meminta para pengunjung atau pendaki untuk mengatur ulang jadwal pendakian. "Pengunjung yang sudah memesan tiket dan akan naik hari ini bisa mengatur ulang jadwal pendakian, tetapi bagi yang belum check in," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, tim SAR gabungan menerjunkan tujuh anggota pagi tadi untuk mengevakuasi jenazah Juliana. Diketahui, Juliana jatuh sejak Sabtu (21/6/2025). Dia tak kunjung dievakuasi lantaran kondisi cuaca dan medan yang berbahaya. Melalui rekaman kamera drone pada Senin (23/6/2025), Juliana diketahui masih hidup dan tampak duduk di bebatuan. Namun, dia akhirnya tak bisa bertahan.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhammad Hariyadi mengatakan Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal di kedalaman sekitar 600 meter dari atas punggung jalur menuju Puncak Gunung Rinjani, Lombok.

"Satu personel berhasil mencapai lokasi korban di jurang sekitar pukul 18.00 Wita di datum point. Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban," terang Hariyadi dalam keterangannya, Rabu pagi.

Setelah dipastikan dalam kondisi meninggal dunia, jenazah Juliana kemudian langsung di-wrapping (dibungkus) untuk persiapan evakuasi oleh tim.

"Tim SAR yang berada di last known position (LKP) atau lokasi terakhir korban terlihat, segera menyiapkan sistem evakuasi," tambahnya.

Peristiwa yang menimpa Juliana menjadi sorotan internasional, terutama dari warga Brasil. Mereka menyayangkan proses evakuasi yang memakan waktu berhari-hari sampai akhirnya Juliana meninggal dunia.




(hsa/hsa)

Hide Ads