Damkar Mataram Krisis Armada, 90 Persen Rusak dan Tak Layak Operasi

Damkar Mataram Krisis Armada, 90 Persen Rusak dan Tak Layak Operasi

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 11 Jun 2025 19:20 WIB
Beberapa armada milik Dinas Pemadam Kebakaran Mataram dalam kondisi tua dan tidak memenuhi standar operasional, Rabu (11/6/2025).
Beberapa armada milik Dinas Pemadam Kebakaran Mataram dalam kondisi tua dan tidak memenuhi standar operasional, Rabu (11/6/2025). (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Kondisi armada milik Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mataram memprihatinkan. Sebanyak empat dari delapan kendaraan tidak layak pakai dan tidak memenuhi standar operasional di lapangan.

"Armada kami sudah tua semua, bahkan ada yang tidak memenuhi standar. Maka dari itu, tahun ini kami anggarkan dua unit, yakni satu truk fire dan satu truk suplai atau truk tangki air," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Damkar Kota Mataram, Multazam, saat dikonfirmasi, Rabu (11/6/2025).

Multazam mengungkapkan, agar armada Damkar Mataram setara dengan kota besar lainnya, dibutuhkan sekitar 10 hingga 15 unit kendaraan operasional dengan fungsi yang berbeda-beda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mau sehat, harus punya 15 unit armada, itu pun bisa habiskan anggaran Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar. Hanya saja, alat peralatan kami nol persen, kebanyakan alat di sini hasil hibah atau bantuan. Misalkan saja, mesin potong cincin kita dapatkan dari HUT Damkar beberapa waktu lalu," ujarnya.

Karena keterbatasan anggaran, tahun ini Damkar Mataram hanya mampu menambah dua unit kendaraan dengan total anggaran lebih dari Rp 3 miliar. Dana tersebut juga mencakup rehabilitasi kantor operasional.

ADVERTISEMENT

"Untuk yang urgent banget, kita diberikan Rp 3 miliar lebih untuk pengadaan dua unit dan pembangunan rehab kantor operasional yang ada di dekat Hotel Aston. Dua unit ini akan kami eksekusi di semester kedua ini," jelasnya.

Selain kekurangan armada, Damkar Mataram juga membutuhkan tambahan personel. Menurut Multazam, tugas pemadam kebakaran kini makin kompleks, seiring kepercayaan masyarakat yang meningkat.

"Untuk personel, kami membutuhkan sekitar 101 personel, kalau sekarang kami punya 108 personel, dengan rincian 44 orang tenaga honorer dan sisanya ASN. Dari perhitungan ini, nanti mereka akan dibutuhkan untuk unit penyelamatan, unit pengendalian, unit pencegahan hingga tim administrasi," tandasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads