Pemerintah Targetkan Bali-Nusra Jadi Kawasan Superhub Pariwisata dan Ekraf

Pemerintah Targetkan Bali-Nusra Jadi Kawasan Superhub Pariwisata dan Ekraf

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 04 Jun 2025 18:07 WIB
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/BappenasFebrian Alphyanto Ruddyard menghadiriΒ Musrenbang NTB 2025-2029 di Mataram, Rabu (4/6/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/BappenasFebrian Alphyanto Ruddyard menghadiriΒ Musrenbang NTB 2025-2029 di Mataram, Rabu (4/6/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Pemerintah menargetkan Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi kawasan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional pada 2029. Supersub Bali-Nusra itu diharapkan dapat menekan ketimpangan antara kawasan barat dan kawasan timur Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard saat menghadiri acara puncak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) NTB 2025-2029 di Mataram, Rabu (4/6/2025). Menurutnya, kerangka pembangunan kawasan Supersub Pariwisata dan Ekraf tersebut telah masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Dalam RPJMN, pemerintah mengangkat kawasan Bali-Nusra menjadi daerah Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional," ujar Febrian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Febrian, pemerataan pembangunan di Indonesia bisa diwujudkan melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ia menekankan hasil Musrenbang di daerah harus selaras dengan arah pembangunan nasional.

Khusus NTB, dia berujar, Bappenas bakal memprioritaskan pembangunan di kawasan Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air (Tramena). "Ada juga pembangunan kawasan perkotaan di Kota Mataram, kawasan perkebunan di Sumbawa, dan kawasan industri di Sumbawa Barat," imbuh Febrian.

ADVERTISEMENT

Pemerintah, Febrian melanjutkan, mendorong NTB agar bisa menjadi daerah swasembada pangan. Ia menilai NTB memiliki potensi dalam komoditas unggulan seperti hasil perkebunan, peternakan, garam, perikanan, rumput laut, hingga sentra udang serta perikanan tangkap.

"NTB juga diproyeksikan menjadi kawasan swasembada pangan energi air kawasan afirmasi dan kawasan konservasi. Ini sejalan dengan rencana kerja pemerintah pusat," imbuhnya.

Menurut Febrian, pemerintah akan fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menargetkan pertumbuhan ekonomi secara nasional di atas 7 persen. Adapun, pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia ditargetkan bisa mencapai 21,5 persen pada 2029.

"Sekarang masih di angka 20 persen. Kami juga melihat pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB masih fluktuatif, tapi itu belum berdampak optimal ke masyarakat," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads