Kemenag Ungkap Penyebab Ratusan Jemaah Haji NTB Belum Kantongi Visa

Kabar Haji 2025

Kemenag Ungkap Penyebab Ratusan Jemaah Haji NTB Belum Kantongi Visa

Ahmad viqi - detikBali
Jumat, 02 Mei 2025 23:28 WIB
Kabid Haji Kanwil Kemenag NTB Lalu Muhammad Amin (tengah) bersama Petugas Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantina Kesehatan Kelas I Mataram Hairul Yamin (dua dari kiri) saat konferensi pers, Jumat (2/5/2025).
Kabid Haji Kanwil Kemenag NTB Lalu Muhammad Amin (tengah) saat konferensi pers, Jumat (2/5/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap penyebab ratusan jemaah calon haji (JCH) asal NTB belum menerima visa keberangkatan hingga Jumat malam (2/5/2025).

Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag NTB Lalu Muhammad Amin mengatakan keterlambatan penerbitan visa yang dialami sekitar 800 JCH asal NTB disebabkan oleh perubahan kebijakan haji antara tahun 2024 dan 2025.

"Visa ini masih proses selama 24 jam agar diselesaikan oleh pemerintah Arab Saudi. Kami minta JCH jangan panik, visa ini masih dalam proses," ujar Amin dalam konferensi pers di Asrama Haji NTB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amin menyebut, tahun ini proses penerbitan visa dilakukan oleh delapan perusahaan atau Syarikah swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi. Kebijakan ini juga dibarengi dengan pembatasan kuota pengajuan visa oleh masing-masing Syarikah.

"Dengan adanya 8 Syarikah ini kami mengira tentu ada persaingan, dan juga kebijakan Arab Saudi ada pembatasan pembuatan visa ini juga menjadi kendala," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Amin, data JCH yang masuk ke sistem milik Syarikah harus dipastikan valid sejak awal, sebab kesalahan input data tidak dapat diperbaiki. Hal ini memperlambat proses pengeluaran visa.

"Ini yang akan dipadukan datanya. Jadi masalah visa ini tidak terjadi hanya di Indonesia. Terjadi di seluruh dunia," katanya.

Ia juga mengungkap adanya ketidaksesuaian data penempatan akomodasi JCH dalam sistem, termasuk perbedaan tempat tinggal antar kloter. Hal ini turut menghambat penerbitan visa.

"Nah itu lah yang kami berikan penyempurnaan datanya. Bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan visa ini masih terus berproses," tegas Amin.

Hingga saat ini, pihak Kemenag NTB belum memiliki data pasti jumlah JCH yang belum mendapatkan visa.

"Datanya belum dapat dipastikan berapa, ini masih terus berkembang. Yang jelas, kami tetap optimalkan layanan ini. Karena tahun lalu tidak ada pembatasan pengajuan, sekarang ada batasan pengajuan," ujar Amin.

4.499 Jemaah Tetap Dijadwalkan Berangkat

Meski proses penerbitan visa belum rampung, Amin memastikan sebanyak 4.499 JCH asal NTB tetap diberangkatkan ke Tanah Suci, termasuk petugas haji daerah (PHD) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBHIU).

"Yang jelas kami pastikan 4.499 jemaah dan PHD dan KBHIU ini tetap berangkat tahun ini. Yang visanya belum terbit akan dipindahkan ke kloter lain," jelas Amin.

Sebanyak 52 JCH asal Lombok Tengah yang sebelumnya dikembalikan ke daerah karena belum mengantongi visa dijadwalkan berangkat pada kloter 6, Rabu (7/5/2025).

"Koper yang sudah di dalam Asrama Haji ini ditinggal dulu, nanti setelah berangkat baru diambil oleh jemaah yang tertunda keberangkatannya hari ini," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 800 JCH asal NTB di luar kloter pertama belum mendapatkan visa keberangkatan. Hal itu disebabkan gangguan dalam sistem e-Hajj yang digunakan untuk pengajuan visa.

"Ini terus berproses sampai detik terakhir. Jumlahnya 800 visa. Ini sudah diajukan dalam proses. Tinggal kami menunggu," ujar Amin, Kamis malam (1/5/2025).

"Sementara data semua CJH yang belum dapat visa ini sudah semua masuk. Tinggal menunggu pemberitahuan," tambahnya.

Suhu Makkah Tembus 50 Derajat, Jemaah Diminta Waspada Heatstroke

Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri, meminta seluruh CJH untuk mewaspadai dampak suhu ekstrem di Arab Saudi yang mencapai 50 derajat Celsius, khususnya di Makkah dan Madinah.

"Dari 4.499 jemaah haji kita itu 80 persen memiliki risiko tinggi. Ini sudah kami bekali masalah kesehatannya semua oleh petugas kami," kata Fikri, Jumat (2/5/2025).

Fikri menyebut mayoritas jemaah asal NTB mengidap hipertensi dan diabetes, sehingga harus menjaga kondisi kesehatan selama ibadah haji.

"Jangan memaksakan diri. Harus memperhatikan kesehatan. Tipsnya sudah kami sampaikan. Peran petugas kesehatan di sana harus bekerja ekstra," ujarnya.

Jemaah yang memiliki riwayat hipertensi telah dibekali obat-obatan dan perlengkapan pribadi oleh petugas.

Kloter Pertama tanpa Pendamping Medis

Sebanyak 24 tenaga kesehatan haji asal NTB belum mendapatkan visa, termasuk 4 orang yang dijadwalkan mendampingi kloter pertama. Akibatnya, kloter pertama asal Lombok Barat berangkat tanpa pendamping medis, Jumat (2/5/2025) dini hari.

"Untuk 4 nakes kloter satu belum ada visa jadi batal berangkat. Semua tenaga kesehatan sedang menunggu keluarnya visa," kata Fikri.

Sebagai solusi sementara, layanan kesehatan jemaah akan dibantu oleh jemaah lain yang berprofesi sebagai dokter.

"Ya. Ada dokter dari jemaah itu yang membantu. Untuk 24 nakes yang belum ada visa mereka akan nyusul. Slot kosong itu nanti kami isi," jelasnya.

Pihak Dinkes NTB berharap visa para nakes dapat segera diterbitkan oleh pemerintah pusat. Fikri juga mengimbau agar jemaah tidak terpapar langsung sinar matahari dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Kami juga minta jemaah jangan sampai terpapar sinar matahari langsung. Kami minta juga kurangi aktivitas di luar," tandasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads