Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mengapresiasi pengamanan pawai takbiran hingga pelaksanaan salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Kupang. Menurutnya, kedua kegiatan tersebut berjalan aman dan lancar.
Laka Lena mengungkapkan sejumlah warga nonmuslim juga turut terlibat dalam menjaga keamanan pawai takbiran hingga Salat Id di Kupang. Ia menilai hal itu sebagai cerminan toleransi yang berjalan baik di NTT.
"Ada beberapa kelompok dari pemuda gereja yang ikut, baik dalam pawai maupun menjaga perjalan rute pawai takbiran semalam yang ada di Kota Kupang dan di kabupaten-kabupaten," ujar Laka Lena kepada detikBali di Kupang, Senin (31/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, pawai takbiran di Kupang digelar pada Minggu (30/3/2025) malam. Laka Lena mengatakan pawai takbiran semalam tidak hanya dilakukan oleh warga muslim, tetapi juga diikuti oleh umat lainnya di NTT.
"Malam takbiran kemarin juga dirayakan oleh teman-teman kelompok kristiani, baik dari Kristen Protestan, Katolik, dan juga Hindu, Budha, juga ikut. Itu menggambarkan toleransi di NTT sudah sangat baik sekali," imbuh Ketua DPD Golkar NTT itu.
Selain di Kupang, pawai takbiran dan salat Id juga digelar di berbagai lokasi di NTT. Termasuk di wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Uskup Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus, juga turut menghadiri pelepasan pawai takbiran Idul Fitri 1446 H di Labuan Bajo pada Minggu malam. Takbiran keliling Kota Labuan Bajo itu dilaksanakan oleh pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Manggarai Barat.
Mgr Maksi, yang mendampingi Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, mengibarkan bendera tanda pelesapan secara resmi pawai takbir itu di halaman Masjid Nurul Iman Sernaru. Pemimpin gereja Katolik Keuskupan Labuan Bajo itu baru meninggalkan lokasi setelah ribuan kendaraan yang ikut dalam pawai takbiran tersebut meninggalkan halaman masjid.
"Semoga perayaan takbir yang diselenggarakan oleh sesama saudara kita umat muslim di Kabupaten Manggarai Barat ini meneguhkan kembali komitmen kita akan persaudaraan, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kebaikan di daerah ini maupun untuk bangsa dan Tanah Air kita Indonesia," kata Mgr Maksi seusai pelepasan pawai takbiran, Minggu.
(iws/iws)