Lansia 80 Tahun Ditemukan Tewas di Teluk Maumere Sikka

Lansia 80 Tahun Ditemukan Tewas di Teluk Maumere Sikka

Sui Suadnyana, Yurgo Purab - detikBali
Kamis, 20 Mar 2025 14:41 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah PR (80), lansia yang ditemukan tewas di Teluk Maumere, Sikka, NTT. (Dok. Polres Sikka)
Foto: Petugas mengevakuasi jenazah PR (80), lansia yang ditemukan tewas di Teluk Maumere, Sikka, NTT. (Dok. Polres Sikka)
Sikka -

Pria lanjut usia berinisial PR (80) ditemukan tewas di perairan Teluk Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur. Jenazah lansia asal Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Sikka, itu ditemukan pada Kamis (20/3/2025), pukul 07.45 Wita.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale, mengatakan jasad PR ditemukan oleh Laurensius Susar (40) saat mencari ikan di Teluk Maumere.

"Saksi melihat ada sosok manusia yang sedang terapung di perairan Teluk Maumere," ujar Yermi kepada detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laurensius Susar kemudian menghubungi rekannya, Emanuel Pati Weking (33), ketika menemukan jenazah PR terapung di perairan itu. Sesaat kemudian, Emanuel melaporkan penemuan jasad manusia itu ke Kepolisian Sektor (Polsek) Alok.

ADVERTISEMENT

Polisi kemudian terjun ke lokasi dan mengevakuasi jasad PR. Jenazah PR juga dilakukan pemerintah luar oleh tim Inafis Polres Sikka.

Jenazah PR lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc Hillers Maumere menggunakan ambulans sekitar pukul 10.00 Wita. Jenazah dibawa ke sana untuk dilakukan visum luar oleh dokter.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelas Yermi.

Berdasarkan keterangan dari anak korban, Agatha Hermiyani Dua Nona (47), ayahnya PR keluar dari rumah pada Rabu (19/3/2025), pukul 16.00 Wita untuk memindahkan sapi. Namun, ia tak kunjung pulang hingga pukul 18.00 Wita. Sang istri nyusul ke kebun, tetapi tidak menemukan PR di sana.

"Istri korban kembali ke rumah dan bersama keluarga berusaha mencari korban namun tidak ditemukan," ujar Yermi.

Polisi menduga PR meninggal karena terseret arus laut saat sedang mencari ikan karena korban sering lupa ingatkan (pikun) akibat faktor usia. Keluarga PR, lanjut Yermi, menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.

"Jenazah korban dibawa ke rumah duka yang beralamat di Watuturan Wailiti, Kelurahan Hewuli, untuk disemayamkan," jelas Yermi.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads