Siswi Kelas 2 SD di Kupang Tewas Kesetrum Saat Hendak Mengecas HP

Siswi Kelas 2 SD di Kupang Tewas Kesetrum Saat Hendak Mengecas HP

Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 19 Mar 2025 12:15 WIB
Mendiang Tirzha Jazthiny Evarista Kanni (8), siswi SD GMIT Manumuti. (Dok. SD GMIT Manumuti)
Foto: Mendiang Tirzha Jazthiny Evarista Kanni (8), siswi SD GMIT Manumuti. (Dok. SD GMIT Manumuti)
Kupang -

Siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Manumuti, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Tirzha Jazthiny Evarista Kanni (8), meninggal karena kesetrum saat hendak mengecas handphone (HP) di rumahnya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 14.30 Wita.

"Kejadiannya itu di rumah korban yang terletak di Osiloa, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah. Ini berita penting supaya para orang tua bisa waspada dan jaga anak-anaknya," ujar Kepala SD GMIT Manumuti, Yana Taopan, Rabu (19/3/2025).

Yana menuturkan kejadian itu berawal saat siswi kelas 2B SD GMIT Manumuti itu baru pulang dari sekolahnya sekitar pukul 13.30 Wita. Namun, saat perjalanan ke rumahnya, Tirzha diguyur hujan lebat hingga basah kuyup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tirzha yang dalam kondisi bayah kuyup itu langsung mengambil ponsel untuk dicas. Nahas, saat mengecas HP-nya, dia langsung kesetrum dan meninggal di rumahnya. Kejadian itu diduga karena cas HP korsleting.

"Jadi saat itu, casnya ada di terminal listrik. Saat korban mau cas HP, tiba-tiba kena setrum dan tidak tertolong," tutur Yana.

ADVERTISEMENT

Tak ada yang bisa menolong Tirzha saat kejadian. Kakak sepupunya hanya bisa menyaksikan adiknya itu sedang gemetaran dan berteriak meminta pertolongan.

"Saat keluarga datang, korban sudah kena setrum. Memang sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak tertolong," terang Yana.

Tirzha merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Ia lahir dari pasangan suami istri (pasutri) Lambertus Kanni dan Ester Junitha Bien pada 10 Januari 2017.

Semasa hidupnya, Tirzha dikenal sebagai sosok pendiam saat di sekolah. Selain itu, Tirzha juga disiplin dan rajin masuk sekolah. Kejadian itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan SD GMIT Manumuti.

"Sangat pendiam sekali selama ini. Kami sangat berduka atas kejadian ini, kami kehilangan salah satu siswi terbaik kami," kisah Yana.

Yana mengimbau kepada seluruh orang tua agar memperhatikan dan menjaga anaknya saat beraktivitas di rumah maupun ke sekolah. Hal itu guna meminimalisasi kejadian yang tak terduga.




(iws/gsp)

Hide Ads