Pasca banjir di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), warga kini menghadapi masalah baru berupa penyakit kulit. Gatal-gatal akibat genangan air pasca banjir membuat masyarakat berbondong-bondong mengunjungi puskesmas hingga rumah sakit.
"Yang paling banyak (penyakit) gatal-gatal, gatal-gatal ini berkaitan (erat) dengan sanitasi. Kadang-kadang karena memang ada faktor kebersihan yang terganggu disana, (sehingga) menimbulkan diare. Faktor banjir ini kan menimbulkan genangan air, DBD (demam berdarah dengue) muncul disitu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan saat diwawancarai di Mataram, Jumat (14/2/2025).
Emirald menuturkan, selama cuaca ekstrem melanda Kota Mataram, sejumlah tim dikerahkan untuk memonitor masing-masing kecamatan. Selain tim medis, ambulans juga diturunkan untuk berkeliling memantau kondisi warga yang terdampak banjir.
"Arahan dari Pak Wali dengan adanya cuaca ekstrem, kami sudah turunkan tim di enam titik, di antaranya Mapak, Karang Pule, Bintaro, Ampenan Selatan, dan beberapa titik lainnya. Tim P2 (pencegahan dan pengendalian penyakit) kami turunkan untuk melakukan survei, untuk melihat adanya genangan-genangan air jentik," terangnya.
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Menurut Emirald, untuk meminimalisir dampak penyakit pasca banjir, seluruh pihak harus ikut terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Sekali lagi saya menitip pesan bahwa bukan hanya tugas nakes (untuk menjaga kebersihan lingkungan), tetapi kewajiban kita semua termasuk juga pemangku wilayah seperti kepala lingkungan maupun masyarakat," jelasnya.
Di sisi lain, Emirald menambahkan, jika ada warga yang terjangkit penyakit pasca banjir, masyarakat dapat segera menghubungi call center puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan segera.
"Di semua puskesmas sudah ada (call center), di Rumah Sakit (RS) juga ada 119, warga juga bisa melakukan direct message (DM), message atau komen di akun-akun media sosial dari masing-masing puskesmas ataupun Dinas Kesehatan (Dinkes)," tandas Emirald.
Dampak Banjir di Kota Mataram
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, belasan pohon tumbang, tiga rumah warga mengalami kerusakan ringan, serta sejumlah ruas jalan terendam banjir hingga ketinggian 50 sentimeter (cm).
"Kami catat ada total 15 pohon tumbang, tidak hanya itu, tanggul aliran sungai di wilayah Kekalik (Sekarbela, Kota Mataram) jebol," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Mataram M Irwan Rahadi saat dihubungi di Mataram, sebelumnya.
Menurut Irwan, berdasarkan catatan BPBD Mataram, sekitar sembilan lingkungan di Kota Mataram terdampak banjir. Di antaranya, Lingkungan Babakan, Abian Tubuh, Gedur, Pagutan, Karang Buaya, Pagutan Timur, Karang Pule, BTN Kopajali, hingga Lingkungan Mapak.
"(Lingkungan yang terdampak) ini ada di jalur Sungai Unus, jadi kalau meluap, pasti dampaknya (di 9 lingkungan itu). Kita berharap hujan nggak terlalu lama," tandasnya.
Simak Video "Video: Mengenal Jenis Alergi Kulit, Biduran Hingga Stevens Johnson Syndrome"
(dpw/dpw)