Sekitar 50 hektare tanaman padi milik warga di Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, terendam banjir sejak Senin (10/2/2025). Selain itu, tambak ikan dan udang milik masyarakat di sana juga terdampak.
"Banjir kali ini, bukan hanya mengakibatkan 120 lebih rumah warga kami terendam banjir. Tapi mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar," kata Kepala Desa Kidang, Tarnadi, kepada detikBali, Rabu (12/2/2025).
Menurut Tarnadi, banjir paling parah terjadi di tiga dusun. Yakni, Dusun Batu Berungguk, Belonsong, dan Dusun Peras. Di sana, ketinggian air hampir mencapai dua meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 95 persen dari tambak ini juga ada isinya. Dan tak sedikit, sebentar lagi akan panen," ujarnya.
Tarnadi menaksir kerugian yang dialami masyarakat berkisar ratusan juta. Ia pun berharap agar banjir yang melanda desanya segera surut dan tak terulang kembali.
"Bisa dibayangkan kerugian warga, ada ratusan juta. Untuk sementara, kami hanya bisa berharap agar bencana ini bisa segera reda," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram mengeluarkan peringatan dini ancaman cuaca buruk tanggal 10-13 Februari 2025. Peringatan dini itu berlaku di 10 kabupaten kota di NTB.
"Hasil analisis bibit siklon tropis 96S ada di perairan sebelah barat Australia. Ada perlambatan kecepatan angin (konvergensi), serta pertemuan dan belokan angin di wilayah NTB," terang Kepala Stasiun Meteorologi Zainul Abdul Majid Satria Topan Primadi.
(hsa/hsa)