Ratusan Boks Ikan di Kapal Sabuk Nusantara 108 Membusuk Akibat Cuaca Buruk

Ratusan Boks Ikan di Kapal Sabuk Nusantara 108 Membusuk Akibat Cuaca Buruk

Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 11 Feb 2025 12:23 WIB
Kapal Sabuk Nusantara 108 sedang berlabuh di tengah laut di sekitar Dermaga Afoan, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang NTT.
Kapal Sabuk Nusantara 108 sedang berlabuh di tengah laut di sekitaran Dermaga Afoan, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang NTT. (Foto: dok. Polsek Amfoang Utara)
Kupang -

Sebanyak 136 boks ikan yang diangkut Kapal Sabuk Nusantara 108 membusuk setelah kapal terpaksa lego jangkar di Pelabuhan Perintis Desa Afoan, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal tersebut tak bisa melanjutkan perjalanan akibat cuaca buruk.

"Semuanya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap di sekitar permukiman warga," ujar Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana, Selasa (11/2/2025).

Sarjana menjelaskan, ratusan kotak ikan itu dikirim dari Pelabuhan Mananga dan Pelabuhan Lewoleba dengan tujuan Kota Kupang. Namun, kapal terpaksa berlabuh di Pelabuhan Perintis Afoan sejak Jumat (7/2/2025) sore. Kapal tersebut membawa 71 penumpang, termasuk 20 kru kapal dan nakhoda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lima hari kapal sandar di pelabuhan sini. Belum bisa ke Kupang karena gelombang tinggi," jelas Sarjana.

Koordinasi Pembuangan Ikan Busuk

Sarjana menambahkan, hingga saat ini kapal belum bisa melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan Tenau Kupang akibat kondisi gelombang tinggi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan nahkoda kapal agar membuang ratusan kotak ikan yang telah membusuk.

ADVERTISEMENT

"Kami masih melakukan koordinasi lanjut dengan pemiliknya agar bisa membuang ikan-ikan yang sudah busuk ini. Tetapi, untuk sementara belum bisa karena di sekitar pelabuhan ini belum ada tempat pembuangan sampah," pungkas Sarjana.


Kapal Tertahan Akibat Gelombang Tinggi

Sebelumnya, Kapal Sabuk Nusantara 108 dilaporkan tidak dapat bersandar di Dermaga Afoan akibat gelombang tinggi. Kapal itu berlayar sejak Jumat (7/2/2025) dini hari dan hingga kini masih berlabuh di tengah laut.

"Justru sementara akan berlindung di Afoan, tetapi sudah berjam-jam tidak bisa karena gelombang tinggi," ujar Sarjana, Jumat sore.

Sarjana menjelaskan, kapal seharusnya berlayar menuju Kota Kupang pada pagi hari. Namun, cuaca buruk di perairan barat menuju Kupang membuat perjalanan tidak aman. Kapten kapal kemudian memutuskan untuk kembali ke Dermaga Afoan dan berlabuh.

"Kapalnya langsung balik ke Afoan, sudah muncul tapi belum tiba di dermaga," jelas Sarjana.




(dpw/dpw)

Hide Ads