Kapal Tunda atau Tugboat Nusa Bahari Perkasa Perdana dan kapal tongkang yang memuat 5.150 ton batu bara terdampar di Pantai Maurole, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/1/2025) pukul 06.00 Wita. Para anak buah kapal (ABK) diselamatkan warga.
Kapolsek Maurole, Iptu Syaiban, mengatakan tugboat dan kapal tongkang itu awalnya bersandar di Pelabuhan Jeti. Lokasi kedua kapal itu bersandar tepatnya di belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa.
Tali bolder kapal tongkang sebelah kanan putus saat bersandar di Pelabuhan Jeti. Tugboat Nusa Bahari Perkasa Perdana kemudian menarik kapal tongkang tersebut untuk berlabuh di sekitaran Pantai Mausambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi di Pantai Mausambi menyebabkan kapal larat (jangkarnya menggaruk) pada Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 02.00 Wita. Tugboat Nusa Bahari Perkasa Perdana lantas menarik kapal tongkang berlayar ke arah tengah agar aman dari gelombang.
"Tetapi, akibat hantaman gelombang laut yang tinggi, tugboat dan kapal tongkang tersebut terseret arus ombak ke arah Pantai Maurole," kata Syaiban kepada detikBali, Jumat (31/1/2025).
Tugboat dan kapal tongkang lantas terdampar di Pantai Maurole sekitar pukul 06.00 Wita akibat gelombang tinggi. Posisi kapal tongkang yang bermuatan batu bara sudah dalam keadaan miring dan kemasukan air laut. Syaiban menyebut tugboat kandas di terumbu karang hingga pukul 10.00 Wita.
Beberapa waktu kemudian, ABK kapal tongkang turun dan berenang menuju pantai. Mereka kemudian dievaluasi oleh warga sekitar ke salah satu rumah di Desa Maurole. Demikian juga terhadap enam ABK Tugboat Nusa Bahari Perkasa Perdana.
"Mereka berenang ke arah pantai lalu dievakuasi oleh beberapa warga Desa Maurole ke salah satu rumah warga," imbuh Syaiban.
Syaiban mengatakan, sekitar pukul 12.45 Wita, beberapa warga berenang ke tugboat untuk menyelamatkan kapten kapal (nakhoda) dan salah seorang ABK kapal serta barang-barang milik kapten.
"Sekitar pukul 13.30 Wita, kapten kapal dan seorang ABK serta barang-barang milik kapten dan para ABK tersebut dapat diselamatkan oleh warga sekitar. Selanjutnya, dievakuasi warga ke salah satu rumah warga Desa Maurole," jelas Syaiban.
(iws/iws)