Pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal asal Desa Binafun, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Florensia Kenat alias Meriana Totos, meninggal di Malaysia. Jenazah perempuan berusia 35 tahun itu tiba dengan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 457 di Bandara El Tari Kupang, Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 11.10 Wita.
"Hari ini kami kembali menerima satu lagi jenazah PMI perempuan nonprosedural di Bandara El Tari Kupang yang meninggal di Malaysia karena perdarahan otak," ujar Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida.
Meriana sudah bekerja selama delapan tahun di Malaysia. Ia meninggal di Rumah Sakit Sultan Idris Shah Serdang, Selangor, Malaysia, Sabtu (4/1/2025) karena menderita Intracerebral Hemorrhage atau perdarahan intra serebral/pendarahan otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suratmi menjelaskan Meriana Totos merupakan PMI asal NTT keenam yang meninggal di Negeri Jiran pada 2025. "Kalau tahun 2024 itu ada 125 orang," jelas Suratmi.
(hsa/hsa)