4 Rumah di TTS Terendam Banjir, Belasan Keluarga Mengungsi

4 Rumah di TTS Terendam Banjir, Belasan Keluarga Mengungsi

Yufengki Bria - detikBali
Jumat, 03 Jan 2025 14:06 WIB
Salah satu rumah warga di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS, NTT, tertimbun material lumpur akibat banjir. (Dok. BPBD TTS).
Foto: Salah satu rumah warga di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS, NTT, tertimbun material lumpur akibat banjir. (Dok. BPBD TTS).
Timor Tengah Selatan -

Sebanyak empat rumah terendam banjir akibat luapan Sungai Maiskolen sejak tiga hari terakhir di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Akibatnya 18 keluarga terdampak dan mengungsi.

"Ada empat rumah yang memang tidak bisa ditempati karena dipenuhi lumpur dan mereka sementara mengungsi di rumah warga yang aman," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu, Jumat (3/1/2025).

Yeri mengungkapkan belasan KK itu sudah mendapat bantuan tanggap darurat dari BPBD TTS. Alat berat juga sudah dikerahkan untuk melakukan normalisasi di Sungai Maiskolen dan dipastikan tidak ada lagi luapan banjir ke pemukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak, itu kami sudah distribusi langsung ke lokasi kejadian. Kemarin juga kami sudah turunkan alat berat untuk lakukan normalisasi," ungkap Yeri.

Selain di Desa Linamnutu, Yeri melanjutkan, luapan Sungai Noemuke juga meluap ke desa-desa sekitarnya di Kecamatan Amanuban Selatan dan Kecamatan Kualin. Namun, tak ada rumah warga yang terendam banjir.

ADVERTISEMENT

"Itu sementara masih tunggu kondisi banjir kalau sudah surut baru kami kerahkan lagi alat berat untuk lakukan normalisasi," jelas Yeri.

Yeri mengatakan Penjabat (PJ) Bupati TTS, Seperius Edison Sipa dan Dinas PUPR TTS sudah turun untuk mengecek ke lokasi banjir. Selanjutnya direncanakan untuk segera dilakukan normalisasi.

"Alat berat sudah tiba di Desa Linamnutu, kemarin mau langsung kerja, tetapi sangat membahayakan karena banjir belum surut. Secepatnya pasti sudah normalisasi karena setiap tahun pasti sungai Noemuke meluap ke pemukiman dan lahan pertanian warga," beber Yeri.

Dia menyebut sebagian lahan pertanian di Kecamatan Amanuban Selatan dan Kecamatan Kualin, dipastikan tertutup material lumpur. Sehingga tim BPBD TTS sedang melakukan pendataan di lapangan agar mengetahui rumah, lahan pertanian, dan KK yang terdampak.

"Biasanya di sana itu setelah banjir, banyak lumpur. Pastinya lahan pertanian warga bisa rusak begitu. Mudah-mudahan setelah normalisasi, banjir tidak meluap masuk lagi karena hampir setiap tahun masyarakat di sana selalu kena imbasnya," pungkas Yeri.




(nor/nor)

Hide Ads