Banjir melanda sejumlah kawasan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal tahun. Banjir tak hanya merendam permukiman, tetapi juga merendam kantor polisi.
Beberapa rumah warga bahkan terseret arus banjir. Begitu juga dengan ternak yang ikut hanyut.
Jalan provinsi di Lombok bahkan sampai amblas. Akibatnya, akses warga jadi terganggu. Berikut rangkuman bencana awal tahun 2025 di NTT dan NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir dan Pohon Tumbang di Bima
Awal tahun 2025, bencana banjir dan pohon tumbang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya merendam permukiman warga, jalan raya, serta fasilitas umum di beberapa desa Kecamatan Sanggar, seperti Kore, Taloko, dan Sandue.
Camat Sanggar, Ahmad, menyatakan bahwa banjir juga menenggelamkan jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Sanggar dan Tambora.
"Jalan tersebut saat ini tidak bisa dilalui," ujarnya kepada detikBali, Rabu (1/1/2025).
Ahmad menambahkan bahwa banjir di Kecamatan Sanggar sudah menjadi fenomena rutin, diperparah oleh alih fungsi hutan menjadi lahan jagung. "Kondisi ini menyebabkan daya serap tanah menurun drastis," jelas Ahmad.
Kepala BPBD Kabupaten Bima, Isyrah, mengonfirmasi bahwa banjir juga melanda wilayah lain, seperti Desa Teke di Kecamatan Palibelo dan Desa Cenggu di Kecamatan Belo. Selain itu, pohon tumbang dilaporkan terjadi di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, menghalangi akses jalan.
Jalam Amblas gegara Banjir Bandang di Lombok Barat
Banjir bandang melanda Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Rabu (1/1/2025). Hujan deras sejak pagi menyebabkan jalan provinsi di perbatasan Dusun Selodong dan Dusun Belongas amblas, memutus akses transportasi.
"Jalan provinsi dilaporkan terputus pada pukul 12.00 Wita," ungkap Kepala BPBD NTB, Ahmadi.
Tim BPBD Lombok Barat bersama BPBD NTB masih melakukan pendataan dampak banjir, termasuk jumlah rumah warga yang terdampak.
Hairanah (32), warga Dusun Bengkang, Desa Buwun Mas, mengungkapkan kepanikan warga saat air mulai meluap ke permukiman. Meski air tidak masuk ke kamarnya, beberapa rumah di dataran rendah tergenang. "Ini seperti kado tahun baru yang tidak diinginkan," ujarnya.
Hingga malam hari, kondisi air mulai surut, tetapi warga tetap waspada jika hujan kembali turun.
Banjir di Sikka Seret Rumah Warga
Banjir juga melanda Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Rabu (1/1/2025), pukul 15.30 Wita. Luapan Sungai Warang merendam 32 rumah, menghanyutkan dua rumah, dan menyebabkan kerugian material sekitar Rp200 juta.
Kasi Humas Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale, menjelaskan bahwa dua rumah milik Robertus Regang (70) dan Theresia Titi (60) hanyut terbawa arus. Ada juga beberapa hewan ternak warga ikut terseret arus banjir di sana.
Sementara itu, warga setempat bergotong royong membersihkan lingkungan setelah banjir surut.
Banjir di Ende Rendam Sawah Warga
Di Kabupaten Ende, hujan deras sejak Rabu pagi (1/1/2025) menyebabkan luapan sungai yang merendam Polsek Maukaro, perumahan warga di Dusun Balenggo, dan jalan raya lintas utara. Sawah serta kebun warga juga terkena dampak.
Kasubsi PIDM Sihumas Polres Ende, Ipda Heru Sutaban, menyebut bahwa aliran air dari sungai meluap ke permukiman. Warga diminta tetap waspada karena hujan masih mengguyur hingga sore hari.
![]() |
Kebun Jagung Terendam, Ternak Hanyut di Lembata
Hujan selama lebih dari empat jam melanda Kabupaten Lembata pada Rabu (1/1/2025), menyebabkan banjir di Kelurahan Lewoleba Tengah, Kelurahan Lewoleba Timur, dan Desa Leudanung. Kalaksa BPBD Lembata, Yohanes Gregorius Solang Demo, melaporkan bahwa banjir setinggi 80 cm merendam rumah, merusak kebun jagung, serta menghanyutkan ternak.
Warga terdampak banjir telah dievakuasi ke tempat aman, sementara Dinas PUPR Lembata mulai membersihkan material sisa banjir. "Masyarakat juga membantu menyelamatkan perabotan rumah warga terdampak," kata Yohanes.
(dpw/gsp)