Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau kepada para pelajar SD dan SMP di Kota Mataram untuk menjauhi kegiatan luar rumah yang berisiko terhadap keselamatan selama liburan akhir semester, terutama di tengah ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal Januari 2025.
"Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan aktivitas anak-anak selama liburan 23 Desember hingga 4 Januari 2025," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf, Senin (23/12/2024).
Imbauan ini berangkat dari insiden tragis yang terjadi beberapa hari lalu, di mana seorang pelajar asal Pujut, Lombok Tengah, tewas terseret arus di Pantai Semeti, Kecamatan Praya Barat, saat sedang berfoto di tebing bersama teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf meminta para orang tua untuk lebih aktif mengawasi kegiatan anak-anak agar terhindar dari situasi serupa. Ia juga menganjurkan untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang lebih aman dan edukatif.
"Pastikan anak-anak tidak terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Alangkah baiknya para orang tua dapat memberikan arahan kepada anak untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang positif. Seperti halnya membaca, belajar keterampilan baru, atau berolahraga," imbuh Yusuf, yang juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memperingatkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah NTB, termasuk Kota Mataram. BMKG memprediksi angin kencang dan gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 4 meter di beberapa selat dan Samudera Hindia bagian selatan NTB pada 18-24 Desember 2024.
Gelombang tinggi dan cuaca buruk ini dapat membahayakan aktivitas di laut maupun di lokasi wisata pantai. Pemkot berharap masyarakat dapat lebih waspada dan mengurangi kegiatan yang dapat memicu risiko keselamatan.
(dpw/gsp)