Pemkab Alor Minta Kemenhub Siapkan Kapal untuk Layani Warga di Pulau Pantar

Pemkab Alor Minta Kemenhub Siapkan Kapal untuk Layani Warga di Pulau Pantar

Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 18 Des 2024 16:46 WIB
Kepala Dishub Alor, Nus Adang, saat diwawancarai di Kalabahi, Alor, NTT, Rabu (18/12/2024). (Yufengki Bria/detikBali)
Foto: Kepala Dishub Alor, Nus Adang, saat diwawancarai di Kalabahi, Alor, NTT, Rabu (18/12/2024). (Yufengki Bria/detikBali)
Alor -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah satu armada kapal di wilayahnya. Kapal itu untuk melayani masyarakat di Pulau Pantar.

"Kami akan minta supaya ada kapal Pelni yang bisa melayani masyarakat di Pulau Pantar," jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Alor, Nus Adang, di Kalabahi, Alor, NTT, Rabu (18/12/2024).

Nus mengungkapkan masyarakat di Pulau Pantar selama ini kesulitan mendapatkan layanan kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Masyarakat di sana harus naik perahu motor ke Kalabahi jika ingin ke Kupang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkab Alor, jelas Nus, berencana menyurati Kemenhub untuk meminta penambahan satu kapal penumpang tersebut. Kapal yang diminta rencananya dioperasikan rutin melayani masyarakat Pulau Pantar sekali dalam sepekan.

Nus menjelaskan, dalam surat tersebut, Pemda Alor akan menggambarkan kondisi dan kebutuhan masyarakat akan transportasi laut. Kemudian, dijelaskan juga mengenai jumlah penduduk dan demografi Alor yang banyak pulau.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Nus sangat mendukung perusahaan negara untuk menambah kapal penumpang dan tol laut. Sebab, potensi alam di Alor, seperti kemiri, jambu mete, vanili, asam, dan rumput laut sangat banyak untuk bisa dijual ke luar kabupaten.

"Kami sebagai pemda siap mendukung setiap kebijakan dari pemerintah pusat. Kami juga segera koordinasikan dengan sejumlah dinas terkait supaya kapal masuk ke sini. Kalau bisa pulang itu jangan kosong, tetapi memuat hasil bumi," kata Nus.

Bila ada tambahan kapal tol laut lagi, terang Nus, maka bisa memudahkan perdagangan hasil bumi antarpulau dan provinsi di Indonesia. Menurut Nus, Kapal Motor (KM) Awu, KM Wilis, dan KM Sirimau tidak dapat melayani penumpang secara maksimal. Sebab, jadwalnya hanya sekali dalam dua pekan.

"Memang di sini ada armada lain, seperti kapal feri, tetapi kebutuhan antarpulau misalkan ke Batam, Surabaya, Sulawesi, dan Kalimantan, itu membutuhkan kapal Pelni dan memang kami sangat membutuhkan ada penambahan satu kapal lagi," ungkap Nus.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads