Seekor paus terdampar di Teluk Labuan Kelambu, Desa Sambinasi Tengah, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu (8/12/2024). Kondisi paus jumbo dengan panjang 15 meter itu masih hidup.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT Arief Mahmud mengungkapkan terdapat puluhan luka pada punggung paus yang terdampar selama tiga hari di perairan dangkal tersebut. Petugas kesulitan untuk mengevakuasi paus tersebut.
"Terdapat sekitar 30 luka berbentuk bulatan dengan ukuran luka yang hampir sama di sepanjang punggung paus," kata Arief dalam keterangan tertulis, Selasa malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Ngada, kondisi mamalia laut itu secara umum masih normal. Tanda vital paus juga masih baik dengan semburan 5-9 menit sekali. Respons mata dan kondisi ekor serta sirip kanan juga masih bagus. Hanya sirip kiri paus yang tidak bisa digerakkan.
"Jenis paus hingga saat ini masih dalam proses identifikasi lebih lanjut," ujar Arief.
Menurut Arief, paus tersebut tidak lagi terlihat di lokasi terdampar pada pukul 18.00-20.00 Wita. BKSDA NTT, dia berujar, berencana mengecek lagi keberadaan paus tersebut hari ini.
Sebelumnya, upaya evakuasi paus itu melibatkan petugas BKSDA Resor Riung, Polsek Riung, dan nelayan setempat. Dalam video yang diterima detikbali, dua perahu terlihat menarik paus untuk dibawa ke tengah laut, tapi tidak berhasil. Beberapa nelayan juga terlihat berdiri di atas paus tersebut.
Arief membeberkan sejumlah kemungkinan penyebab paus itu terdampar. Mulai dari gangguan navigasi yang dapat menyebabkan paus bergerak ke perairan dangkal maupun adanya penyakit atau luka.
Selain itu, paus terdampar juga dapat disebabkan oleh penggunaan sonar bawah laut oleh kapal-kapal. Selanjutnya, bisa pula akibat penurunan kualitas air akibat pencemaran dan peningkatan sampah di lautan.
"Selain itu perubahan iklim dapat mempengaruhi perubahan suhu air laut, aliran arus, dan memengaruhi pola migrasi yang juga dapat memberikan dampak terhadap terdamparnya paus," pungkasnya.
(iws/hsa)