107 Bencana Alam Landa NTB Dalam 11 Bulan

Mataram

107 Bencana Alam Landa NTB Dalam 11 Bulan

Nathea Citra - detikBali
Minggu, 08 Des 2024 17:15 WIB
Sejumlah warga melihat area longsor sekitar kawasan Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Lombok Barat, NTB, Jumat (19/1/2024). Bencana longsor sejak Sabtu (6/1/2024) di sekitar kawasan proyek strategis nasional tersebut meluas setelah kembali terjadi hujan deras yang mengakibatkan salah satu jalur perkampungan terputus sehingga pihak pelaksana proyek mengambil tindakan dengan memasang tanda peringatan agar warga berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar area. ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama/sgd/nym.
Sejumlah warga melihat area longsor sekitar kawasan Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Lombok Barat, NTB, Jumat (19/1/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama)
Mataram -

Cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang tahun 2024 menyebabkan 107 kejadian bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat, periode 1 Januari hingga 30 November 2024 didominasi oleh bencana cuaca ekstrem seperti angin puting beliung sebanyak 46 kejadian.

Selain itu, terdapat 29 kejadian banjir atau banjir bandang, 10 kekeringan, 9 tanah longsor, 7 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 4 banjir rob, serta 2 gempa bumi. Akibat bencana tersebut, sebanyak 35.108 jiwa terdampak, dengan rincian 18 orang luka-luka dan 2 orang meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi, mengungkapkan, bencana alam ini juga mengakibatkan kerusakan pada 729 rumah warga, yang terdiri dari 405 rumah rusak ringan, 184 rusak sedang, dan 141 rusak berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain rumah, 8 fasilitas umum turut terdampak, yakni 3 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, dan 4 tempat ibadah," ungkap Ahmadi, Minggu (8/12/2024).

Kerusakan lainnya meliputi 1 bendungan, 9 tanggul, 1 kantor pemerintahan, 12 pertokoan, 5 jembatan, dan 1 jalan. Sebanyak 154 hektare lahan hutan juga terbakar akibat musim kering yang berkepanjangan.

ADVERTISEMENT

Peringatan Musim Hujan

Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang akhir tahun, terutama memasuki musim penghujan. Bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi menjadi ancaman serius di sejumlah wilayah.

"Hati-hati, akhir tahun curah hujannya agak tinggi. Ada saja bencana alam. Misalnya kawasan-kawasan sungai yang besar itu bisa saja terjadi bencana alam," kata Ahmadi.

Ahmadi menyebut delapan kabupaten/kota di NTB yang rawan banjir, yaitu Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lombok Barat, Mataram, Sumbawa, Sumbawa Barat (KSB), Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu. Sedangkan Lombok Tengah dan Lombok Timur relatif aman karena memiliki elevasi tanah yang lebih tinggi.

Selong dan Praya elevasinya tinggi, tapi yang lain-lain berada dekat laut. Kota Mataram, Sumbawa Besar, Dompu, agak tinggi, tapi punya sungai besar yang agak rawan banjir. Kota Bima dan Kabupaten Bima punya potensi besar karena mengalir sungai-sungai besar," ungkapnya.

BPBD NTB mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesiapsiagaan dan bekerja sama dalam mengurangi risiko bencana.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads