Penutupan TPA Kebon Kongok di Lombok Barat Diundur ke Juli 2025

Penutupan TPA Kebon Kongok di Lombok Barat Diundur ke Juli 2025

Nathea Citra - detikBali
Kamis, 28 Nov 2024 21:36 WIB
Kondisi korban masih sakit TPA Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Gerung, Lombok Barat.
Suasana pembuangan sampah di TPA Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Gerung, Lombok Barat. (Foto: Istimewa)
Mataram -

Rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok kembali diundur. TPA yang berlokasi di Desa Suka Makmur, Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu sebelumnya dijadwalkan ditutup per 1 Januari 2025. Kini, penutupan TPA itu diundur menjadi Juli 2025.

"Kemungkinan jika tidak ada pengurangan volume sampah ke TPA Kebon Kongok, akan tutup sekitar Juli 2025," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan (DLHK) NTB Julmansyah di Mataram, Kamis (28/11/2024).

DLHK NTB telah melakukan perluasan landfill baru seluas 1,2 hektare (Ha) di TPA Kebon Kongok. Setelah landfill tersebut terisi penuh, DLHK kembali melakukan perluasan sekitar 15-30 are. "Oleh karena itu usianya bertambah," jelas Julmansyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Julmansyah menuturkan kondisi landfill saat ini sudah mulai sesak. Terlebih, rata-rata volume sampah yang masuk ke Kebon Kongok sekitar 300 ton per hari. Rinciannya, lebih dari 200 ton sampah berasal dari Kota Mataram dan sisanya sampah dari Lombok Barat (Lobar).

Di sisi lain, Julmansyah menilai sarana dan prasarana (sarpras) pengolahan sampah di TPA Kebon Kongok masih memadai. Ia berharap ada penambahan anggaran dari Balai Prasarana Permukiman (BPPW) untuk pengadaan alat pengolahan sampah di TPA Kebon Kongok.

ADVERTISEMENT

Menurut Julmansyah, penambahan peralatan itu dapat meningkatkan volume sampah yang diolah dari 30 ton sampai 40 ton. "Jadi sampah yang diolah bisa lebih banyak," imbuhnya.

Julmansyah menjelaskan TPA Kebon Kongok sudah tidak dapat melakukan perluasan landfill pada Juli 2025. Selain karena kondisi geografis yang berhadapan dengan perbukitan dan pegunungan, pelebaran landfill juga membutuhkan anggaran yang besar.

Terkait penutupan TPA Kebon Kongok, Julmansyah telah bersurat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. Menurut dia, diperlukan juga upaya simultan untuk memperpanjang usia TPA tersebut.

Julmansyah menambahkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) yang ada di Lombok Barat perlu kembali diaktifkan. Selain itu, Kota Mataram akan juga disebut membangun Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo, Ampenan, agar sampah yang masuk ke TPA Kebon Kongok dapat berkurang.

"Mudah-mudahan itu bisa selesai lebih cepat," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads