Istri Ungkap Komunikasi Terakhir Sebelum Agus Tewas di Tol Malaysia

Istri Ungkap Komunikasi Terakhir Sebelum Agus Tewas di Tol Malaysia

Edi Suryansyah - detikBali
Selasa, 26 Nov 2024 15:35 WIB
Eka Fauziah, istri Agus Mulyadi, PMI asal Lombok Tengah, ditemui di rumahnya, Kamis (21/11/2024). (Edi Suryansyah/detikBali)
Foto: Eka Fauziah, istri Agus Mulyadi, PMI asal Lombok Tengah, ditemui di rumahnya, Kamis (21/11/2024). (Edi Suryansyah/detikBali)
Lombok Tengah -

Eka Fauziah tak punya firasat sama sekali sebelum kepergian suaminya, Agus Mulyadi, untuk selama-lamanya. Dia juga tak menyangka komunikasi dengan suaminya sekitar satu pekan lalu merupakan yang terakhir kali.

Kala itu, Agus dan rombongan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), transit di Surabaya, sebelum terbang ke Malaysia. Selepas itu, Eka dan keluarga yang lain tak lagi menerima pesan ataupun telepon dari Agus hingga kabar mengejutkan itu datang.

"Terakhir komunikasi saya sama beliau itu pas transit di Surabaya saja. Setelah itu tidak pernah lagi sampai ada chat dari polisi Malaysia," ungkap Eka saat ditemui di rumahnya, RT 1 Dusun Lendang Kekah, Desa Tampak Siring, Lombok Tengah, Selasa (26/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Eka, keberangkatan suaminya ke Malaysia sudah keempat kali. Dia mengakui Agus selalu menggunakan jalur ilegal atau tanpa prosedur resmi.

"Suami saya ini keberangkatan yang keempat kalinya. Yang kedua kali itu di Malaysia Barat, dan kali ini di Malaysia Timur. Selama empat kali berangkat dia selalu melalui jalur gelap, saya nggak tahu juga siapa yang ajak dia. Yang jelas dia berangkat ke sana itu berdua," bebernya.

ADVERTISEMENT

Walaupun melalui jalur gelap, Agus selalu nekat berangkat karena motif ekonomi. Sebab, Eka berujar, ketika di rumah biasanya bekerja serabutan. Sebelum berangkat ke Malaysia kali terakhir, Agus sempat pulang ke Lombok selama empat bulan.

Kemudian, berangkat lagi. Ternyata, itu adalah keberangkatannya yang terakhir. Bahkan, Agus belum sempat kerja untuk keempat kalinya di Negeri Jiran itu.

"Belum sempat kerja ini, baru sampai tol langsung kejadian. Perjalanan tinggal satu malam dari lokasi kejadian ke lokasi penempatan," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua RT 1 Dusun Lendang Kekah, Desa Tampak Siring, Jalaluddin, mengatakan saat ini pihaknya tengah mengumpulkan seluruh berkas yang dibutuhkan untuk pemulangan jenazah.

"Benar itu warga kami. Dan saat ini kami sedang mengurus berkas pemulangan jenazah," ujarnya.

Jalal menjelaskan pemerintah desa saat ini intens melakukan komunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Hal itu dilakukan agar kedua warganya cepat dipulangkan.

"Karena di sini dua orang, yaitu Agus Mulyadi dan Sarafudin makanya kami selalu komunikasi kapan jenazah bisa dipulangkan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh PMI ilegal asal Pulau Lombok, NTB, tewas dalam kecelakaan di jalan tol Serawak, Malaysia, saat menghindari razia polisi, Kamis (21/11/2024). Mobil yang mereka tumpangi bertabrakan dengan mobil lain. Tujuh warga tersebut diduga menghindari razia polisi karena tidak memiliki kelengkapan dokumen untuk bekerja di Malaysia.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads