Curhatan Mahfud Md Setelah Nikahkan Putra Bungsunya dengan Putri TGB

Curhatan Mahfud Md Setelah Nikahkan Putra Bungsunya dengan Putri TGB

Noviana Windri - detikBali
Senin, 18 Nov 2024 12:16 WIB
Pernikahan putra bungsu Mahfud Md, Royhan Akbar, Minggu (17/11/2024). (Instagram @mohmahfudmd)
Foto: Pernikahan putra bungsu Mahfud Md, Royhan Akbar, Minggu (17/11/2024). (Instagram @mohmahfudmd)
Mataram -

Mahfud Md curhat setelah menikahkan putra bungsunya, Royhan Akbar. Curhatan itu ia tulis dalam caption unggahan foto pernikahan Royhan di Instagram @mohmahfudmd.

Royhan resmi menikah dengan Zahwa Nadhira, putri mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Minggu (17/11/2024). Mahfud mengenang momen Royhan lahir saat dia berada di New York, Amerika Serikat.

"Anakku sudah mentas, sudah menikah kemarin di Mataram. Pada tahun 1990-1991, saya tugas belajar 'Sandwich Program' ke Amerika untuk merampungkan penelitian yang saya tulis untuk Disertasi Doktor di Pascasarjana UGM," tulis Mahfud seperti dilihat detikBali di unggahannya (EYD sudah disesuaikan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menjadi academic researcher di Pusat Studi Asia, Columbia University, New York. Saya terbang ke Amerika saat istri saya hamil untuk anak ketiga," imbuh eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).

Lalu, Mahfud menceritakan saat tengah malam pada 7 Februari 1991, ia mendapatkan telepon dari ponakannya bahwa anak ketiganya lahir di Yogyakarta. Anak tersebut Mahfud beri nama Royhan Akbar. Nama Royhan ambil dari Al Qur'an, Surat Al Waqiah dan Surat Al Rahman yang berarti kepuasan atau kegembiraan.

ADVERTISEMENT

"Waktu itu saya berdoa penuh syukur: Terima kasih ya Allah, Engkau beri amanah lagi saya dengan seorang anak. Kuserahkan kepada-Mu utk membimbing masa depan anak yang belum bisa kugendong ini. Waktu itu saya juga berdoa semoga Allah memberi jalan agar suatu saat kelak anak saya tersebut bisa juga merasakan belajar di New York ini," kata Mahfud.

Doa tersebut dikabulkan. Pada 2017, Royhan diterima menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Columbia University di New York.

[Gambas:Instagram]



Prosesi Ijab Kabul

Pernikahan Zahwa Nadhira dan Royhan Akbar berlangsung di Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, Minggu sekitar pukul 08.30 Wita. Acara akad nikah kedua mempelai disaksikan beberapa tokoh penting nasional.

Dalam pembacaan ijab kabul pernikahan, wali nikah mempelai wanita TGB menggunakan jas putih peci hitam serta bawahan hitam. Ada pun mempelai pria Royhan Akbar menggunakan dress putih dan topi putih. Tampak pula TGB membacakan ijab kabul kepada Royhan menggunakan bahasa Arab.

Mahar yang diserahkan mempelai pria Royhan Akbar kepada Zahwa Nadhira berupa uang 1.711 US$ dan 20 gram emas logam mulia. Mahar tersebut diserahkan Muhammad Ikhwan Zein.

Menurut pembawa acara pernikahan kedua mempelai, Fathurrahman, pernikahan keduanya berlangsung bahagia. "Sudah tadi berlangsung. Quraish Shihab hadir," ujar Fathur, sapaannya, kepada detikBali.

Dalam acara pernikahan tersebut, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, menjadi saksi dari mempelai pria. Ada pun saksi dari mempelai wanita merupakan ahli tafsir Qur'an, Al-Habib Muhammad Quraish Shihab.

Profil Royhan dan Zahwa Nadhira

Royhan Akbar adalah putra bungsu Mahfud Md dengan Zaizatun Nihayati. Ia lahir di Sleman, Yogyakarta pada 8 Februari 1991.

Royhan merupakan lulusan Fakultas Hukum UGM. Kemudian dia melanjutkan S2 bidang Hukum Bisnis Internasional di Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat, pada 2017.

Sedangkan Zahwa Nadhira lahir pada tahun 2001. Ia merupakan putri tunggal TGB Zainul Majdi dengan mantan istrinya, Robiatul Adawiyah.
Zahwa atau akrab dipanggil Wawa itu menyelesaikan Diploma of Education, Management Business di Singapore Institute of Management pada 2017.

Selanjutnya, ia melanjutkan perkuliahan Bachelor of International Business, International Bussines di RMIT University pada 2018-2019. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan Masters of Art, International Relations in Historical Perspective Universiteit Utrecht, Belanda, pada 2020-2021.




(nor/gsp)

Hide Ads