.webp)
Siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Raiz, meninggal seusai terkena lemparan batu dari orang tak dikenal. Siswa SMP berusia 13 tahun itu terkena lemparan batu di kepalanya, Kamis (14/11/2024) malam.
Siswa asal Lingkungan Magenda, Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu, ini meninggal tak lama setelah dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu.
"Terkena lemparan batu di kepalanya," ujar salah seorang warga Lingkungan Magenda, Hendra, kepada detikBali, Jumat (15/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raiz terkena lemparan batu ketika sedang berboncengan dengan temannya saat melintas di Jalan Dompu-Sumbawa, tepatnya di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja. Raiz yang tengah mengendarai motor langsung terjatuh dan darah terus mengalir dari kepalanya.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) dan Pemasaran RSUD Dompu, Muhammad Iradat, mengungkapkan Raiz tiba di rumah sakit sekitar pukul 23.50 Wita. Siswa SMP itu diantar warga menggunakan motor.
"Ananda (Raiz) pasien masuk IGD sekitar Jam 23.50 Wita dengan kondisi luka menganga di daerah kepala kanan belakang dan bersimbah darah," ungkap Iradat.
Iradat menjelaskan Raiz tiba di RSUD Dompu tanpa tanda vital sign atau nadi dan tanda-tanda kehidupan. Petugas medis sudah mencoba melakukan tindakan dan upaya penyelamatan, tetapi tidak ada respons.
Tengkorak kepala Raiz bagian belakang retak dengan luka terbuka sekitar 6-7 sentimeter (cm). "Kemungkinan besar (meninggal) karena kehabisan darah dan dampak dari luka tersebut," jelas Iradat.
Informasi yang dihimpun detikBali, kejadian pelemparan hingga menelan korban jiwa ini memicu aksi blokir jalan oleh keluarga Raiz dan warga malam tadi.
(iws/iws)
